Tasikmalaya: Kondisi Sekolah Dasar Puspamulya di Kampung Balawiri, Desa Pusparaja, Kecamatan Pusparaja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat semakin memprihatinkan. Sekolah itu ambruk pascagempa 2017.
Saat ini, sebanyak 116 siswa belajar seadanya dengan memanfaatkan ruang kelas yang ada. Sekolah terpaksa menyekat ruang dengan lemari.
Kepala SD Puspamulya Maman Firmana mengatakan, hingga kini belum ada upaya perbaikan. Padahal pihaknya telah meminta bantuan Pemkab Tasikmalaya untuk membangun sekolah tersebut.
"Begitu kejadian, sudah saya laporkan ke dinas, dan sampai sekarang alhamdulillah belum ada bantuan," kata Maman, kepada Metro TV.
Menurut Maman ada tiga kelas rusak berat dengan atap bangunan yang ambruk. Tiga ruang kelas lainnya rusak ringan.
Maman mengatakan, pemerintah setempat berjanji memperbaiki dan membangun ulang sekolah tersebut. Namun, hingga kini belum terealisasi.
"Murid dan guru masih semangat. Tapi kondisi yang memprihatinkan dan tidak ada kenyamanan dalam dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar," ujar Maman.
Dinas Pendidikan Tasikmalaya mengaku telah mengambil langkah-langkah terkait ambruknya sekolah tersebut. Di antaranya mengusulkan pemerintah provinsi dan pusat memberikan anggaran untuk pembangunan sekolah.
Kepala Bidang SD dan Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Opan Sopian berjanji SD Puspamulya menjadi prioritas pada 2020 dan dibangun ulang.
"Estimasi Juli tahun depan sudah kita mulai," ujar Opan.
Tasikmalaya: Kondisi Sekolah Dasar Puspamulya di Kampung Balawiri, Desa Pusparaja, Kecamatan Pusparaja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat semakin memprihatinkan. Sekolah itu ambruk pascagempa 2017.
Saat ini, sebanyak 116 siswa belajar seadanya dengan memanfaatkan ruang kelas yang ada. Sekolah terpaksa menyekat ruang dengan lemari.
Kepala SD Puspamulya Maman Firmana mengatakan, hingga kini belum ada upaya perbaikan. Padahal pihaknya telah meminta bantuan Pemkab Tasikmalaya untuk membangun sekolah tersebut.
"Begitu kejadian, sudah saya laporkan ke dinas, dan sampai sekarang alhamdulillah belum ada bantuan," kata Maman, kepada Metro TV.
Menurut Maman ada tiga kelas rusak berat dengan atap bangunan yang ambruk. Tiga ruang kelas lainnya rusak ringan.
Maman mengatakan, pemerintah setempat berjanji memperbaiki dan membangun ulang sekolah tersebut. Namun, hingga kini belum terealisasi.
"Murid dan guru masih semangat. Tapi kondisi yang memprihatinkan dan tidak ada kenyamanan dalam dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar," ujar Maman.
Dinas Pendidikan Tasikmalaya mengaku telah mengambil langkah-langkah terkait ambruknya sekolah tersebut. Di antaranya mengusulkan pemerintah provinsi dan pusat memberikan anggaran untuk pembangunan sekolah.
Kepala Bidang SD dan Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Opan Sopian berjanji SD Puspamulya menjadi prioritas pada 2020 dan dibangun ulang.
"Estimasi Juli tahun depan sudah kita mulai," ujar Opan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)