medcom.id, Ternate: Unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Jalan Batu Angus, Kelurahan Ake Huda, Kota Ternate Utara, Selasa (18/11/2014), berunjung bentrok. Kericuhan terjadi saat mahasiswa menggelar demo di Bandara Babullah dan Kantor DPRD Ternate.
Mahasiswa saling lempar dan saling pukul dengan polisi sehingga sejumlah orang babak belur. Sebanyak 17 mahasiswa ditangkap dan diamankan ke kantor polisi.
Bentrok berawal saat polisi hendak membubarkan ratusan mahasiswa dari Universitas Khairun, Universitas Muhammadiyah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kieraha yang memblokade Jalan Batu Angus.
Pasalnya, ratusan kendaraan menuju Bandara Babullah, maupun sebaliknya, tidak berani melewati jalur hingga membuat arus lalu lintas macet total. Apalagi, mahasiswa berorasi sambil membakar ban bekas. Aksi blokade berlangsung sekitar dua jam.
Polisi berupaya membubarkan blokade dengan menyemprotkan air dari mobil water cannon ke kerumunan mahasiswa. Mahasiswa marah. Mereka membalas dengan hujan batu ke arah polisi. Polisi tambah beringas. Gas air mata pun ditembakkan.
Puluhan mahasiswa menerobos pagar Bandara Babullah untuk menduduki landasan pacu. Namun, aksi itu dapat dihalau puluhan anggota Brimob Polda Malut dengan tembakan gas air mata sehingga mahasiswa lari kocar-kacir.
Polisi kemudian mengejar dan menangkap belasan mahasiswa. Mereka yang bernasib nahas dipukul hingga babak belur. Beberapa mahasiswa yang bersembunyi di rumah warga pun diseret paksa keluar dan dipukuli.
Bentrokan juga terjadi di depan Kantor DPRD Ternate. Ratusan mahasiswa yang hendak menduduki kantor DPRD dihadang puluhan anggota Pengendali Massa (Dalmas) Polres Ternate. Mahasiswa yang marah langsung melakukan pelemparan batu ke parah polisi, mengakibatkan sejumlah polisi mengalami luka-luka.
Mahasiswa menolan kenaikan BBM bersubsidi karena menilai langkah pemerintah bisa memicu naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Kami akan terus melakukan aksi penolakan hingga pemerintah menurunkan harga BBM lagi. Kami tidak setuju dengan keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM karena akan menyengsarakan," kata Al Akbar, salah satu koordinator aksi di depan Kantor DPRD.
medcom.id, Ternate: Unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Jalan Batu Angus, Kelurahan Ake Huda, Kota Ternate Utara, Selasa (18/11/2014), berunjung bentrok. Kericuhan terjadi saat mahasiswa menggelar demo di Bandara Babullah dan Kantor DPRD Ternate.
Mahasiswa saling lempar dan saling pukul dengan polisi sehingga sejumlah orang babak belur. Sebanyak 17 mahasiswa ditangkap dan diamankan ke kantor polisi.
Bentrok berawal saat polisi hendak membubarkan ratusan mahasiswa dari Universitas Khairun, Universitas Muhammadiyah, dan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kieraha yang memblokade Jalan Batu Angus.
Pasalnya, ratusan kendaraan menuju Bandara Babullah, maupun sebaliknya, tidak berani melewati jalur hingga membuat arus lalu lintas macet total. Apalagi, mahasiswa berorasi sambil membakar ban bekas. Aksi blokade berlangsung sekitar dua jam.
Polisi berupaya membubarkan blokade dengan menyemprotkan air dari mobil
water cannon ke kerumunan mahasiswa. Mahasiswa marah. Mereka membalas dengan hujan batu ke arah polisi. Polisi tambah beringas. Gas air mata pun ditembakkan.
Puluhan mahasiswa menerobos pagar Bandara Babullah untuk menduduki landasan pacu. Namun, aksi itu dapat dihalau puluhan anggota Brimob Polda Malut dengan tembakan gas air mata sehingga mahasiswa lari kocar-kacir.
Polisi kemudian mengejar dan menangkap belasan mahasiswa. Mereka yang bernasib nahas dipukul hingga babak belur. Beberapa mahasiswa yang bersembunyi di rumah warga pun diseret paksa keluar dan dipukuli.
Bentrokan juga terjadi di depan Kantor DPRD Ternate. Ratusan mahasiswa yang hendak menduduki kantor DPRD dihadang puluhan anggota Pengendali Massa (Dalmas) Polres Ternate. Mahasiswa yang marah langsung melakukan pelemparan batu ke parah polisi, mengakibatkan sejumlah polisi mengalami luka-luka.
Mahasiswa menolan kenaikan BBM bersubsidi karena menilai langkah pemerintah bisa memicu naiknya harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Kami akan terus melakukan aksi penolakan hingga pemerintah menurunkan harga BBM lagi. Kami tidak setuju dengan keputusan pemerintah yang menaikan harga BBM karena akan menyengsarakan," kata Al Akbar, salah satu koordinator aksi di depan Kantor DPRD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JCO)