medcom.id, Sidoarjo: Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) memiliki tujuh kapal keruk untuk menyedot lumpur dan mengalirkannya ke Kali Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, hanya tiga unit yang beroperasi. Sisanya mengalami kerusakan mesin.
Hingga Jumat (12/12/2014), penyedotan lumpur masih berpusat di titik 25 Desa Jatirejo. Hanya tiga unit yang beroperasi menyedot lumpur. Sementara duanya rusak.
Begitu pula dengan penyedotan lumpur di titik 42 Desa Renokenongo. Dua kapal keruk yang disiagakan ternyata tak dapat digunakan.
Untuk memaksimalkan pembuangan lumpur, BPLS mengganti mesin kapal keruk di titik 25. Baru satu kapal yang diganti mesinnya. Harga penggantiannya yaitu Rp2,5 miliar. Mesin kapal lain diganti secara bertahap.
Sementara itu lumpur panas yang keluar dari pusat semburan terus bertambah. Kini, volume semburan mencapai 50 Meter kubik per hari. Volume lumpur tak sebanding dengan jumlah kapal yang beroperasi. Sedangkan beberapa kapal tak digunakan dan rata-rata umurnya sudah enam tahun.
medcom.id, Sidoarjo: Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) memiliki tujuh kapal keruk untuk menyedot lumpur dan mengalirkannya ke Kali Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, hanya tiga unit yang beroperasi. Sisanya mengalami kerusakan mesin.
Hingga Jumat (12/12/2014), penyedotan lumpur masih berpusat di titik 25 Desa Jatirejo. Hanya tiga unit yang beroperasi menyedot lumpur. Sementara duanya rusak.
Begitu pula dengan penyedotan lumpur di titik 42 Desa Renokenongo. Dua kapal keruk yang disiagakan ternyata tak dapat digunakan.
Untuk memaksimalkan pembuangan lumpur, BPLS mengganti mesin kapal keruk di titik 25. Baru satu kapal yang diganti mesinnya. Harga penggantiannya yaitu Rp2,5 miliar. Mesin kapal lain diganti secara bertahap.
Sementara itu lumpur panas yang keluar dari pusat semburan terus bertambah. Kini, volume semburan mencapai 50 Meter kubik per hari. Volume lumpur tak sebanding dengan jumlah kapal yang beroperasi. Sedangkan beberapa kapal tak digunakan dan rata-rata umurnya sudah enam tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)