medcom.id, Surabaya: Tim legal AirAsia terus mengumpulkan data ahli waris yang akan menerima klaim asuransi korban QZ8501. Namun Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengakui timnya membutuhkan waktu untuk mencocokkan data dan dokumen ahli waris.
"Sampai hari ini, (dokumen yang terkumpul) sudah lebih dari 50, mungkin sekitar 60 persen. Tapi dokumen itu belum lengkap. Salah satu dokumen yang penting itu surat keterangan ahli waris," kata Sunu saat dijumpai di Posko Mortem AirAsia di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, di Kota Surabaya, Minggu (25/1/2015).
Sunu mengatakan keluarga yang berasal dari warga keturunan atau Tionghoa mendapatkan dokumen penting itu dari notaris. Sedangkan keluarga pribumi mendapatkannya dari kecamatan.
Nantinya, dokumen itu digunakan untuk menentukan ahli waris yang berhak menerima santunan asuransi atas kecelakaan yang menimpa penumpang AirAsia QZ8501. Sehingga penyerahannya tak salah sasaran
medcom.id, Surabaya: Tim legal AirAsia terus mengumpulkan data ahli waris yang akan menerima klaim asuransi korban QZ8501. Namun Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengakui timnya membutuhkan waktu untuk mencocokkan data dan dokumen ahli waris.
"Sampai hari ini, (dokumen yang terkumpul) sudah lebih dari 50, mungkin sekitar 60 persen. Tapi dokumen itu belum lengkap. Salah satu dokumen yang penting itu surat keterangan ahli waris," kata Sunu saat dijumpai di Posko Mortem AirAsia di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, di Kota Surabaya, Minggu (25/1/2015).
Sunu mengatakan keluarga yang berasal dari warga keturunan atau Tionghoa mendapatkan dokumen penting itu dari notaris. Sedangkan keluarga pribumi mendapatkannya dari kecamatan.
Nantinya, dokumen itu digunakan untuk menentukan ahli waris yang berhak menerima santunan asuransi atas kecelakaan yang menimpa penumpang AirAsia QZ8501. Sehingga penyerahannya tak salah sasaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)