Madiun: Viral video pasien warga Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meninggal dunia di atas motor roda tiga. Pada video tersebut, keluarga mengungkapkan bahwa pasien meninggal dunia setelah gagal masuk rumah sakit (RS) untuk rawat inap.
Video tersebut menunjukkan pasien terlihat terbaring di atas bak kendaraan dan ditutupi dengan kain. Tampak tiga orang anggota keluarga sedang memeluk orang yang tergeletak tersebut.
Kemudian, terdengar suara perekam mengutarakan kekecewaannya terhadap layanan di RSUD Caruban. Video berdurasi 42 detik itu kemudian viral di media sosial dan menuai respons negatif netizen.
Menanggapi hal itu, Humas RSUD Caruban, Yoyok Andik Setyawan, mengatakan bahwa pihak keluarga pasien berinisial T menginginkan pelayanan rawat inap. Namun, pihak keluarga menolak pasien menjalani tes swab antigen dan foto toraks, prosedur rawat inap di RS tersebut.
Yoyok mengungkapkan kondisi pasien saat masuk RS tidak sadar dan sesak napas. Selain itu, bagian perut membuncit.
Karena tegas menolak prosedur tes swab, pihak keluarga pun membawa pulang pasien dengan kendaraan roda tiga. Nahas, pasien justru meninggal dunia saat perjalanan.
"Kami sudah lakukan penanganan sesuai prosedur, termasuk tes swab. Namun, keluarga menolak dan memilih membawa pulang. Padahal, kondisi pasien sudah kritis," kata Yoyok, Rabu, 28 Juli 2021.
Baca: Viral Diduga Jual Hasil Swab, Kapolres Lamsel: Hasil Penyelidikan Memang Tes Berbayar
Yoyok menilai, sesuai kajian dari tim dokter, pasien dengan gejala tersebut seharusnya dilakukan rawat inap. Namun pihak RS tak bisa berbuat banyak karena keluarga memaksa membawa pulang pasien tersebut.
Diketahui, RSUD Caruban ditetapkan sebagai salah satu RS rujukan pasien covid-19. Setiap pelayanan kesehatan yang mengharuskan pasien dirawat inap wajib dilakukan tes swab antigen atau skrining toraks untuk membedakan pasien umum dengan pasien covid-19.
Madiun:
Viral video pasien warga Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meninggal dunia di atas motor roda tiga. Pada video tersebut, keluarga mengungkapkan bahwa pasien meninggal dunia setelah gagal masuk
rumah sakit (RS) untuk rawat inap.
Video tersebut menunjukkan pasien terlihat terbaring di atas bak kendaraan dan ditutupi dengan kain. Tampak tiga orang anggota keluarga sedang memeluk orang yang tergeletak tersebut.
Kemudian, terdengar suara perekam mengutarakan kekecewaannya terhadap layanan di RSUD Caruban. Video berdurasi 42 detik itu kemudian viral di media sosial dan menuai respons negatif netizen.
Menanggapi hal itu, Humas RSUD Caruban, Yoyok Andik Setyawan, mengatakan bahwa pihak keluarga pasien berinisial T menginginkan pelayanan rawat inap. Namun, pihak keluarga menolak pasien menjalani tes swab antigen dan foto toraks, prosedur rawat inap di RS tersebut.
Yoyok mengungkapkan kondisi pasien saat masuk RS tidak sadar dan sesak napas. Selain itu, bagian perut membuncit.
Karena tegas menolak prosedur tes swab, pihak keluarga pun membawa pulang pasien dengan kendaraan roda tiga. Nahas, pasien justru meninggal dunia saat perjalanan.
"Kami sudah lakukan penanganan sesuai prosedur, termasuk tes swab. Namun, keluarga menolak dan memilih membawa pulang. Padahal, kondisi pasien sudah kritis," kata Yoyok, Rabu, 28 Juli 2021.
Baca:
Viral Diduga Jual Hasil Swab, Kapolres Lamsel: Hasil Penyelidikan Memang Tes Berbayar
Yoyok menilai, sesuai kajian dari tim dokter, pasien dengan gejala tersebut seharusnya dilakukan rawat inap. Namun pihak RS tak bisa berbuat banyak karena keluarga memaksa membawa pulang pasien tersebut.
Diketahui, RSUD Caruban ditetapkan sebagai salah satu RS rujukan pasien covid-19. Setiap pelayanan kesehatan yang mengharuskan pasien dirawat inap wajib dilakukan tes swab antigen atau skrining toraks untuk membedakan pasien umum dengan pasien covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)