Jakarta: Kapolres Nunukan AKBP SA diduga menganiaya anak buahnya. Aksinya terekam kamera pengawas dan kini menjadi viral di media sosial.
Kejadian tersebut terjadi di ruang serba guna dan terpampang spanduk bertuliskan Bakti Sosial (Baksos) 1999 Peduli.
AKBP SA tiba-tiba datang, langsung memukul korban dan menendang perut korban hingga terpental dan tersungkur. Pemukulan itu juga membuat anggota tersebut terlihat kesakitan. Petugas yang dipukul oleh Kapolres tak melakukan perlawanan apapun.
Alasan penganiayaan
Kabid Humas Polda Kaliantan Utara (Kaltara), Kombes Budi Rachmat, menuturkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar (SA) memukul anggotanya hanya karena bawahannya tersebut menghilang saat dibutuhkan.
Ia marah karena anggotanya tak mengangkat telepon saat dihubungi, padahal personil tersebut seharusnya stand by mendampingi AKBP SA ketika meeting Zoom bersama Mabes Polri.
"Ada giat Zoom dengan mabes, anggota yang bertugas di TI diperintahkan stand by," ucap Budi, Selasa, 26 Oktober 2021.
"Nah anggota dipanggil tidak ada, mungkin Kapolres marah kan. Kalau laporan itu yang beredar di grup seperti itu, tapi kan saya perlu klarifikasi dulu Kapolresnya seperti apa kan," tambahnya.
AKBP SA dinonaktifkan
Imbas dari video viral tersebut, AKBP SA dinonaktifkan dari jabatannya. Dia juga diperiksa Propam Polda Kaltara.
"Kapolres Nunukan dikeluarkan skep besok, rencananya dikeluarkan skep penonaktifan Kapolres Nunukan," tutur Budi.
Terkait pengganti Kapolres, Budi belum mengetahui lebih lanjut. "Kapolda itu lagi cari dulu siapa penggantinya karena personel kita juga terbatas juga, kemungkinan besar yang pasti kan Wakapolres sebagai pengganti Kapolres Nunukan," pungkasnya.
Jakarta:
Kapolres Nunukan AKBP SA diduga menganiaya anak buahnya. Aksinya terekam kamera pengawas dan kini menjadi viral di
media sosial.
Kejadian tersebut terjadi di ruang serba guna dan terpampang spanduk bertuliskan Bakti Sosial (Baksos) 1999 Peduli.
AKBP SA tiba-tiba datang, langsung memukul korban dan menendang perut korban hingga terpental dan tersungkur. Pemukulan itu juga membuat anggota tersebut terlihat kesakitan. Petugas yang dipukul oleh Kapolres tak melakukan perlawanan apapun.
Alasan penganiayaan
Kabid Humas Polda Kaliantan Utara (Kaltara), Kombes Budi Rachmat, menuturkan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar (SA) memukul anggotanya hanya karena bawahannya tersebut menghilang saat dibutuhkan.
Ia marah karena anggotanya tak mengangkat telepon saat dihubungi, padahal personil tersebut seharusnya
stand by mendampingi AKBP SA ketika
meeting Zoom bersama Mabes Polri.
"Ada giat Zoom dengan mabes, anggota yang bertugas di TI diperintahkan
stand by," ucap Budi, Selasa, 26 Oktober 2021.
"Nah anggota dipanggil tidak ada, mungkin Kapolres marah kan. Kalau laporan itu yang beredar di grup seperti itu, tapi kan saya perlu klarifikasi dulu Kapolresnya seperti apa kan," tambahnya.
AKBP SA dinonaktifkan
Imbas dari video viral tersebut, AKBP SA dinonaktifkan dari jabatannya. Dia juga diperiksa Propam Polda Kaltara.
"Kapolres Nunukan dikeluarkan skep besok, rencananya dikeluarkan skep penonaktifan Kapolres Nunukan," tutur Budi.
Terkait pengganti Kapolres, Budi belum mengetahui lebih lanjut. "Kapolda itu lagi cari dulu siapa penggantinya karena personel kita juga terbatas juga, kemungkinan besar yang pasti kan Wakapolres sebagai pengganti Kapolres Nunukan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)