Bandung: Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, secara tegas membantah telah menutupi data covid-19 untuk kepentingan politik. Bahkan Oded mengaku transparansi dalam menyampaikan data covid-19 kepada publik selama ini.
"Kalau kita, Kota Bandung Insyaallah kita berupaya untuk transparan," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 23 Agustus 2021.
Oded menuturkan, selama ini Pemkot Bandung selalu terbuka termasuk saat melacak serta pengetesan kepada warga. Bahkan hal itu dilakukan di setiap kewilayahan untuk memastikan peta penyebaran covid-19 di Kota Bandung.
Dia membeberkan, Kota Bandung kerap terdampak dengan mutasi data warga yang terkonfirmasi covid-19. Pasalnya, beberapa rumah sakit besar di Kota Bandung menjadi rujukan daerah lainnya terutama di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung.
"Saya setiap rapat koordinasi dengan gubernur (Jabar), dengan provinsi menyampaikan bahwa data isolasi atau BOR di kita selalu tinggi terus. Padahal itu 40 persennya dari luar Kota Bandung," bebernya.
Baca:  4,8 Juta Orang di Jakarta Telah Menerima Vaksin Lengkap
Namun Oden pun tidak memungkiri, diduga ada beberapa kepala daerah yang mulai lelah menangani covid-19 sehingga ada data yang belum sinkron  dengan tingkat provinsi atau pusat. Pasalnya penanganan covid-19, diakui Oded, sangat berdampak pada anggaran untuk berbagai pembangunan di daerah.
"Mungkin boleh jadi bisa saja sudah capek karena keterbatasan anggaran segala macam, bisa saja cuek-cuek aja. Karena memang sudah berat," ungkapnya.
Akan tetapi Oded menegaskan, Pemkot Bandung selalu terbuka terkait data kasus covid-19 selama ini. Pihaknya terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan virus tersebut.
"Insyaallah kita mah transparan," ungkap Oded.  
  
  
    Bandung: Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, secara tegas membantah telah menutupi data 
covid-19 untuk kepentingan politik. Bahkan Oded mengaku transparansi dalam menyampaikan data covid-19 kepada publik selama ini. 
"Kalau kita, Kota Bandung Insyaallah kita berupaya untuk transparan," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin, 23 Agustus 2021. 
Oded menuturkan, selama ini Pemkot Bandung selalu terbuka termasuk saat melacak serta pengetesan kepada warga. Bahkan hal itu dilakukan di setiap kewilayahan untuk memastikan peta penyebaran covid-19 di Kota Bandung.
Dia membeberkan, Kota Bandung kerap terdampak dengan mutasi data warga yang terkonfirmasi covid-19. Pasalnya, beberapa rumah sakit besar di Kota Bandung menjadi rujukan daerah lainnya terutama di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Bandung. 
"Saya setiap rapat koordinasi dengan gubernur (Jabar), dengan provinsi menyampaikan bahwa data isolasi atau BOR di kita selalu tinggi terus. Padahal itu 40 persennya dari luar Kota Bandung," bebernya. 
Baca:  4,8 Juta Orang di Jakarta Telah Menerima Vaksin Lengkap 
Namun Oden pun tidak memungkiri, diduga ada beberapa kepala daerah yang mulai lelah menangani covid-19 sehingga ada data yang belum sinkron  dengan tingkat provinsi atau pusat. Pasalnya penanganan covid-19, diakui Oded, sangat berdampak pada anggaran untuk berbagai pembangunan di daerah. 
"Mungkin boleh jadi bisa saja sudah capek karena keterbatasan anggaran segala macam, bisa saja cuek-cuek aja. Karena memang sudah berat," ungkapnya. 
Akan tetapi Oded menegaskan, Pemkot Bandung selalu terbuka terkait data kasus covid-19 selama ini. Pihaknya terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan virus tersebut. 
"Insyaallah kita mah transparan," ungkap Oded. 
Cek Berita dan Artikel yang lain di 
            
                
                
                    Google News
                
            Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)