Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meresmikan program satgas covid-19 tingkat kelas.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meresmikan program satgas covid-19 tingkat kelas.

25 Siswa Positif, Pemkot Tangerang Bentuk Satgas Covid-19 Tingkat Kelas

Hendrik Simorangkir • 01 Oktober 2021 14:41
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk Satgas Covid-19 tingkat kelas, di 148 sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Satgas dibentuk setelah temuan 25 siswa, satu guru dan satu staf tata usaha terpapar covid-19 di 15 SMP di Kota Tangerang.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen PAUD Disdakmen), Jumeri mengatakan program Satgas Covid-19 tingkat kelas bertujuan mengidentifikasi, keluhan atau kondisi kesehatan siswa bisa lebih cepat diketahui. 
 
"Rekomendasi Kemendikbud Satgas Covid-19 hanya terbentuk di tingkat sekolah. Tapi, Kota Tangerang kini membentuk ditingkat kelas. Ini menjadi contoh yang perlu ditiru pemerintah kota/kabupaten lainnya di Indonesia," ujarnya, Jumat, 1 Oktober 2021.

Jumeri menuturkan pelaksanaan skrining swab massal pada PTM di era pandemi covid-19 adalah langkah yang tepat. Sehingga, lanjutnya, kepala daerah memiliki data yang pasti untuk melakukan langkah mitigasi yang tepat, sebelum terjadi klaster PTM.
 
Baca: Marak Tawuran Pelajar, Bupati Karawang Evaluasi PTM
 
"Namun, sekiranya bisa dievaluasi lagi, jika memungkinkan lokalisasi saja. Dimana ditemukan siswa yang positif, kelas itu saja yang ditutup sementara, jangan satu sekolah. Tapi yang pasti ini sudah langkah yang baik dilakukan," jelasnya. 
 
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin, menjelaskan dalam pelaksanaan PTM terbatas di Kota Tangerang, setiap sekolah sudah membentuk dua satgas. Yakni satgas internal dan eksternal. Dengan peresmian ini, lanjutnya satgas dikerucutkan lagi di tingkat masing-masing kelas. 
 
"Satu kelas ada tiga satgas covid-19. Tugasnya, memonitoring para teman-temannya dalam kepatuhan menggunakan masker. Memastikan cuci tangan yang rutin, tidak berkerumun dan tidak bareng-bareng saat makan," kata Jamaluddin.
 
Jamaluddin menambahkan ini langkah pertama dengan kasus pertama di Kota Tangerang. Dengan itu, dia menuturkan akan mempelajari saran Dirjen dengan skema yang lebih aman untuk sekolah. 
 
"Terkait arahan Dirjen, kita akan perhitungkan dan bentuk skemanya. Mungkin penutupan akan dilakukan satu kelas saja. Pastinya, skrining akan terus Dinkes lakukan di sekolah-sekolah lainnya, selama PTM terbatas berlangsung di era pandemi covid-19," jelasnya. 
 
PTM terbatas hingga saat ini telah diikuti 148 SMP negeri dan swasta se-Kota Tangerang. Pekan depan, PTM terbatas tahap empat dengan 52 sekolah akan dibuka, dengan itu PTM terbatas di Kota Tangerang akan berlangsung 100 persen.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan