medcom.id, Manado: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara menganggarkan Rp35 miliar untuk merelokasi korban banjir bandang di Manado pada 2014. Anggaran tersebut digunakan untuk menyediakan 40 hektare lahan dan pembangunan jalan.
"Relokasinya di Kelurahan Pandu, Kota Manado. Sedangkan, pembangunan rumah korban banjir bandang menjadi tanggung jawab Pemkot Manado," kata Kepala Bagian Perencanaan BPBD Sulut Edwin Monding di Manado, Selasa 10 Oktober 2017.
Edwin menjelaskan, BPDB Sulut sejatinya menyediakan tiga anggaran untuk penanggulan bencana di Sulut. Masing-masing anggaran untuk prabencana, pada saat bencana, dan pascabencana.
"Saat ini, kami fokus untuk anggaran prabencana. Prabencana maksudnya tindakan antisipasi yang dilakukan BPBD melaui sejumlah kegiatan, sosialisasi, dan edukasi. Seperti membersihkan sungai, melakukan edukasi melalui sekolah aman bencana, dan sekolah sungai," jelas Edwin.
Menurut Edwin, edukasi difokuskan tentang cara menjaga alam, seperti hutan dan kebersihan sungai. Selain itu, juga fokus pada cara menyelamatkan diri sewaktu terjadi bencana.
Di Sulut, lanjut Edwin, cukup banyak terdapat wilayah rawan bencana. Di antaranya Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Selatan, dan Utara.
medcom.id, Manado: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara menganggarkan Rp35 miliar untuk merelokasi korban banjir bandang di Manado pada 2014. Anggaran tersebut digunakan untuk menyediakan 40 hektare lahan dan pembangunan jalan.
"Relokasinya di Kelurahan Pandu, Kota Manado. Sedangkan, pembangunan rumah korban banjir bandang menjadi tanggung jawab Pemkot Manado," kata Kepala Bagian Perencanaan BPBD Sulut Edwin Monding di Manado, Selasa 10 Oktober 2017.
Edwin menjelaskan, BPDB Sulut sejatinya menyediakan tiga anggaran untuk penanggulan bencana di Sulut. Masing-masing anggaran untuk prabencana, pada saat bencana, dan pascabencana.
"Saat ini, kami fokus untuk anggaran prabencana. Prabencana maksudnya tindakan antisipasi yang dilakukan BPBD melaui sejumlah kegiatan, sosialisasi, dan edukasi. Seperti membersihkan sungai, melakukan edukasi melalui sekolah aman bencana, dan sekolah sungai," jelas Edwin.
Menurut Edwin, edukasi difokuskan tentang cara menjaga alam, seperti hutan dan kebersihan sungai. Selain itu, juga fokus pada cara menyelamatkan diri sewaktu terjadi bencana.
Di Sulut, lanjut Edwin, cukup banyak terdapat wilayah rawan bencana. Di antaranya Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kota Bitung, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Selatan, dan Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)