Ratusan pengunjung pasar di Kota Bogor, Jawa Barat, menjalani tes usap. (Foto: Medcom.id/Rizky)
Ratusan pengunjung pasar di Kota Bogor, Jawa Barat, menjalani tes usap. (Foto: Medcom.id/Rizky)

Bima Arya Sebut Klaster Keluarga di Bogor Mengkhawatirkan

Antara • 19 Agustus 2020 13:37
Bogor: Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut penyebaran covid-19 yang membentuk klaster keluarga di wilayahnya cukup memprihatinkan. Apalagi angka positif covid-19 di Kota Bogor didominasi klaster tersebut.
 
"Adanya penularan covid-19 di lingkungan keluarga dan permukiman sangat mengkhawatirkan, karena keluarga saling kontak erat dan warga di permukiman saling berkunjung," katanya, Rabu, 19 Agustus 2020.
 
Menurut dia peningkatan penularan covid-19 dari klaster keluarga menunjukkan pergeseran tren dari kasus impor (imported case) menjadi kasus lokal.

Di sisi lain, ia juga melihat tingginya angka penularan covid-19 pada klaster keluarga, karena kesadaran masyarakat yang semakin menurun setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar Adaptasi Kebiasaan Baru (PSBB AKB) mulai awal Agustus 2020.
 
"Masyarakat harus sadar, aparatur wilayah telah menyampaikan pesan kepada warga bahwa Kota Bogor belum aman dari covid-19 dan jangan sampai pengawasan longgar," tegasnya.
 
Baca juga: Plt Wali Kota Medan Memulai Isolasi Mandiri di Rumah
 
Wali Kota juga menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk memperketat kegiatan yang mengundang kerumunan di wilayahnya masing-masing, walaupun kegiatan itu hanya sebentar.
 
"Saat ini suasananya masih perang melawan covid-19. Unit lacak dan pantau dari Detektif (Deteksi Aktif) harus bergerak cepat. Saya betul-betul khawatir kalau penularan terus meningkat, Kota Bogor bisa kembali menjadi zona merah," ungkapnya.
 
Ia menambahkan, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) agar meningkatkan pengawasan penerapan protokol kesehatan serta berkoordinasi dengan Tim Penggerak PKK untuk melakukan gerakan serentak memakai masker (Gebrak Masker) di Kota Bogor.
 
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bogor Erna Nuraena mengatakan berdasarkan data harian covid-19 pada Dinas Kesehatan, jumlah kasus positif sampai hari ini sebanyak 422 kasus dengan penambahan lebih dari 10 kasus per hari dalam sepekan terakhir.
 
Dinas Kesehatan Kota Bogor, kata dia, segera melakukan kampanye masif terkait AKB dan protokol kesehatan di seluruh wilayah Kota Bogor.
 
"Dari kampanye masif ini, akan dipetakan tempat umum yang warganya sudah patuh atau perlu pembinaan. Kami menyiapkan sekitar 2.000 sukarelawan yang bergerak setiap hari sampai ke tingkat RW," imbuh Erna.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan