Sumenep: Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. SMA Negeri 1 Sumenep, SMK Negeri 1 Sumenep, dan SLB Negeri Saronggi dipilih sebagai lokasi KBM langsung.
"Hari ini siswa masuk ke sekolah dan semuanya telah memenuhi syarat dalam penerapan protokol kesehatan," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumenep, Syamsul Arifin, Senin, 24 Agustus 2020.
Ia menjelaskan, sebelum KBM tatap muka dilaksanakan, tiga sekolah itu telah mendapatkan pemantauan kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan. Tidak hanya di dalam kelas, melainkan juga mencakup lingkungan sekolah.
"Bagaimana jaga jarak, alat pelindung diri, hingga sarana cuci tangan sudah memenuhi syarat semua," jelasnya.
Baca juga: 42 Karyawan Pabrik Rokok di Probolinggo Terpapar Covid-19
Syaiful melanjutkan, agar semua pembelajaran tatap muka berjalan sesuai ketentuan, setiap hari akan dilakukan evaluasi. Ia tidak ingin ada kasus korona di lingkungan sekolah.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumenep, Sukarman, menjelaskan sesuai petunjuk teknis, pelaksanaan KBM tatap muka hanya diikuti 25 persen dari jumlah total siswa.
"Jadi tidak semua siswa KBM tatap muka. Sebelum masuk siswa harus cuci tangan dulu dan wajib memakai masker," ucap Sukarman.
Uji coba pembelajaran tatap muka akan berlangsung hingga akhir Agustus 2020. Setelah itu, pihak sekolah harus menunggu petunjuk lanjutan dari Dinas Pendidikan.
Sukarman menambahkan KBM berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. "Kalau siswa yang tidak mendapatkan izin dari orang tuanya, kita berlakukan pembelajaran jarak jauh atau secara daring. Semua siswa kita penuhi hak belajarnya," jelas dia.
Sumenep: Sebanyak tiga sekolah di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka. SMA Negeri 1 Sumenep, SMK Negeri 1 Sumenep, dan SLB Negeri Saronggi dipilih sebagai lokasi KBM langsung.
"Hari ini siswa masuk ke sekolah dan semuanya telah memenuhi syarat dalam penerapan protokol kesehatan," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sumenep, Syamsul Arifin, Senin, 24 Agustus 2020.
Ia menjelaskan, sebelum KBM tatap muka dilaksanakan, tiga sekolah itu telah mendapatkan pemantauan kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan. Tidak hanya di dalam kelas, melainkan juga mencakup lingkungan sekolah.
"Bagaimana jaga jarak, alat pelindung diri, hingga sarana cuci tangan sudah memenuhi syarat semua," jelasnya.
Baca juga:
42 Karyawan Pabrik Rokok di Probolinggo Terpapar Covid-19
Syaiful melanjutkan, agar semua pembelajaran tatap muka berjalan sesuai ketentuan, setiap hari akan dilakukan evaluasi. Ia tidak ingin ada kasus korona di lingkungan sekolah.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sumenep, Sukarman, menjelaskan sesuai petunjuk teknis, pelaksanaan KBM tatap muka hanya diikuti 25 persen dari jumlah total siswa.
"Jadi tidak semua siswa KBM tatap muka. Sebelum masuk siswa harus cuci tangan dulu dan wajib memakai masker," ucap Sukarman.
Uji coba pembelajaran tatap muka akan berlangsung hingga akhir Agustus 2020. Setelah itu, pihak sekolah harus menunggu petunjuk lanjutan dari Dinas Pendidikan.
Sukarman menambahkan KBM berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. "Kalau siswa yang tidak mendapatkan izin dari orang tuanya, kita berlakukan pembelajaran jarak jauh atau secara daring. Semua siswa kita penuhi hak belajarnya," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
