Jepara: Virus Lumpy Skin Disease (LSD) mulai menjangkiti hewan ternak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Saat ini sudah ada lima hewan ternak terjangkit virus yang ditemukan pada akhir tahun 2022.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan ada lima ekor hewan ternak dinyatakan suspek LSD. Tiga di antaranya dinyatakan positif terjangkit LSD dan liima ekor hewan ternak itu tersebar di Kecamatan Kedung, Kecamatan Kembang, dan Kecamatan Batealit.
“Ini virus baru. Jepara berada di urutan ke-19 wilayah yang terkonfirmasi terdapat LSD,” ujar Mudhofir, Rabu, 18 Januari 2023.
Hewan ternak yang terjangkit virus LSD saat ini semuanya sapi. Virus LSD menyebar lewat gigitan vektor seperti lalat penghisap darah. Sapi yang terjangkit LSD mengalami bentol-bentol merata di sekujur tubuh.
“Asal-usulya dari mana kok bisa sampai sini, itu yang sedang kami dalami. Kalau dibanding dengan PMK (penyakit mulut dan kuku), LSD lebih cepat menularnya tapi tingkat kematiannya lebih rendah,” kata Mudhofir.
Seperti halnya PMK, ternak usia muda sangat rawan terserang virus LSD. Meskipun terjangkit LSD, daging ternak masih bisa dikonsumsi manusia. Hanya saja kualitas dagingnya menurun dan mengonsumsinya harus lebih berhati-hati.
Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan DKPP Kabupaten Jepara. Itu seperti penanganan dan pengobatan hewan ternak diambil alih oleh DKPP. Dokter-dokter hewan pun sudah diterjunkan untuk mengobati hewan ternak yang terjangkit.
“Sosialisasi kepada masyarakat malah sudah kami mulai sejak Desember kemarin,” kata Mudhofir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jepara: Virus Lumpy Skin Disease (LSD) mulai menjangkiti
hewan ternak di Kabupaten Jepara,
Jawa Tengah. Saat ini sudah ada lima hewan ternak terjangkit virus yang ditemukan pada akhir tahun 2022.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Jepara, Mudhofir, mengatakan ada lima ekor hewan ternak dinyatakan suspek LSD. Tiga di antaranya dinyatakan positif terjangkit LSD dan liima ekor hewan ternak itu tersebar di Kecamatan Kedung, Kecamatan Kembang, dan Kecamatan Batealit.
“Ini virus baru. Jepara berada di urutan ke-19 wilayah yang terkonfirmasi terdapat LSD,” ujar Mudhofir, Rabu, 18 Januari 2023.
Hewan ternak yang terjangkit virus LSD saat ini semuanya sapi. Virus LSD menyebar lewat gigitan vektor seperti lalat penghisap darah. Sapi yang terjangkit LSD mengalami bentol-bentol merata di sekujur tubuh.
“Asal-usulya dari mana kok bisa sampai sini, itu yang sedang kami dalami. Kalau dibanding dengan PMK (
penyakit mulut dan kuku), LSD lebih cepat menularnya tapi tingkat kematiannya lebih rendah,” kata Mudhofir.
Seperti halnya PMK, ternak usia muda sangat rawan terserang virus LSD. Meskipun terjangkit LSD, daging ternak masih bisa dikonsumsi manusia. Hanya saja kualitas dagingnya menurun dan mengonsumsinya harus lebih berhati-hati.
Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan DKPP Kabupaten Jepara. Itu seperti penanganan dan pengobatan hewan ternak diambil alih oleh DKPP. Dokter-dokter hewan pun sudah diterjunkan untuk mengobati hewan ternak yang terjangkit.
“Sosialisasi kepada masyarakat malah sudah kami mulai sejak Desember kemarin,” kata Mudhofir.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)