"Saat ini mulai bertebaran berita bohong (hoaks) yang mengatasnamakan BMKG, mohon warga Cianjur dan sekitarnya jangan mempercayainya," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 23 November 2022.
Ia mengatakan, informasi resmi kebencanaan hanya dikeluarkan dari pihak yang berhubungan langsung dengan kejadian bencana seperti BMKG, Basarnas, BNPB, Tagana, TNI/Polri dan aparat pemerintah setempat.
Terkait kabar beredar mengenai pergerakan patahan atau sesar Cimandiri di daerah Sukabumi dan erupsi Gunung Gede, Daryono menyatakan bahwa informasi itu adalah hoaks.
| Baca juga: Hoaks! Isu Pergerakan Sesar Cimandiri Diikuti Erupsi Gunung Gede |
"Pesan suara yang mengatasnamakan BMKG, bahwa akan terjadi gempa besar di Waduk Cirata adalah berita bohong," katanya.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa sore, 22 November 2022, mencatat sebanyak 268 korban meninggal akibat gempa. Dari 268 korban tersebut, sudah teridentifikasi identitasnya sebanyak 122 jenazah.
Kemudian BNPB juga mencatat, terdapat 151 korban hilang, dan masih dalam pencarian. Untuk korban luka-luka sebanyak 1.083 orang, jumlah pengungsi 58.362 orang.
Sementara kerugian material rumah rusak berat sejumlah 6.570 unit, rumah rusak sedang sejumlah 2.071 unit, rumah rusak ringan 12.641 unit. Data itu masih berkembang seiring dengan terus dilaksanakannya pendataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id