Tasikmalaya: Harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional berada di Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak beberapa pekan terakhir merangkak naik. Kenaikan terjadi pada beberapa komoditas mulai cabai rawit, telur, daging sapi, sayuran, dan bawang merah.
Seorang pedagang pasar Cikurubuk, Dudung, warga Mangkubumi, mengatakan kebutuhan bahan pokok di sejumlah pedagang selama ini mengalami kenaikan terutama telur. Dari yang semula Rp19 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram (kg).
"Kebutuhan telur di sejumlah pasar tradisional di wilayah Tasikmalaya selama ini dikirim dari Blitar, Jawa Timur, mencapai 70 persen dan 30 persen dari beberapa daerah seperti halnya di Kota, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Garut," kata Dudung, Kamis, 25 Agustus 2022.
Dudung mengatakan semenjak harga naik, pasokan sejumlah komoditas terbatas. Cabai, bawang merah, dan telur stoknya menipis.
Sementara itu, Annisa, 50, warga Bebedahan, mengeluh lantaran harga telur ayam semakin meroket. Satu butir telor dijual dengan harga Rp2 ribu dan Rp32 ribu per kg.
"Setiap pagi hari banyak warga memanfaatkan telur pecahan masih tetap dijual dengan harga murah di pasar tradisional sebesar Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kg," paparnya.
Tasikmalaya: Harga kebutuhan bahan pokok di sejumlah
pasar tradisional berada di Tasikmalaya, Jawa Barat, sejak beberapa pekan terakhir merangkak naik. Kenaikan terjadi pada beberapa komoditas mulai
cabai rawit, telur, daging sapi, sayuran, dan
bawang merah.
Seorang pedagang pasar Cikurubuk, Dudung, warga Mangkubumi, mengatakan kebutuhan bahan pokok di sejumlah pedagang selama ini mengalami kenaikan terutama
telur. Dari yang semula Rp19 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram (kg).
"Kebutuhan telur di sejumlah pasar tradisional di wilayah Tasikmalaya selama ini dikirim dari Blitar, Jawa Timur, mencapai 70 persen dan 30 persen dari beberapa daerah seperti halnya di Kota, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Garut," kata Dudung, Kamis, 25 Agustus 2022.
Dudung mengatakan semenjak harga naik, pasokan sejumlah komoditas terbatas. Cabai, bawang merah, dan telur stoknya menipis.
Sementara itu, Annisa, 50, warga Bebedahan, mengeluh lantaran harga telur ayam semakin meroket. Satu butir telor dijual dengan harga Rp2 ribu dan Rp32 ribu per kg.
"Setiap pagi hari banyak warga memanfaatkan telur pecahan masih tetap dijual dengan harga murah di pasar tradisional sebesar Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per kg," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)