Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Dinkes Jabar Pastikan Pasien Suspek Asal Sumedang Negatif Cacar Monyet

Media Indonesia • 25 Agustus 2022 13:13
Bandung: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan pasien asal Kabupaten Sumedang yang awalnya diduga mengalami gejala cacar monyet atau monkeypox, dinyatakan negatif.
 
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jabar, Ryan Bayusantika Riatandi mengatakan, memang pasien tersebut sudah sakit sejak lama dan baru terinformasikan
keluhannya pada 20 Agustus lalu. Pasien yang sempat pergi ke Jakarta ini menjalani perawatan di RSUD Sumedang.
 
"Hari ini juga akan dipulangkan dan diagnosisnya kemungkinannya tidak menderita cacar monyet. Dicurigainya itu adalah miliaria pustulosa dermatitis seboroik dengan infeksi sekunder varicella atau cacar air biasa," jelas Ryan di Bandung, Kamis, 25 Agustus 2022.

Ryan mengatakan pasien tersebut memiliki infeksi sekunder akibat bakteri sehingga ada cacar di seluruh tubuh dan bernanah, namun, tidak ada kecurigaan ke arah cacar monyet. Pasien tersebut tidak bergejala cacar monyet seperti ruam cacarnya hanya atau didominasi di daerah wajah, telapak tangan, telapak kaki, disertai pembengkakan kelenjar getah bening. 
 
Baca: 1 Pasien Suspek Cacar Monyet di Garut Diisolasi

"Setelah kami diskusikan bersama Kadinkes Sumedang, pasien ini tidak perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut khusus cacar monyet karena pasien tidak memiliki gejala sangat khas.
Kami sebetulnya sudah siap dengan pemeriksaan lebih lanjutnya dengan PCR, tapi karena uji klinis di daerah tidak mendiagnosis ke arah cacar monyet, jadi tidak melanjutkan ke arah pemeriksaan PCR," ungkapnya.
 
Menurut Ryan, di Jabar masih nol kasus cacar monyet dan belum ada suspek lainnya yang mengarah ke penyakit terseut. Cacar monyet ini gejalanya tidak bisa ditutup-tutupi seperti covid-19. Atau wabah lain seperti difteri, karena gejalanya sangat khas, ruam cacarnya berbeda.
 
Cacar monyet biasanya hanya di daerah wajah, telapak tangan, telapak kaki, dan disertai pembesaran kelenjar getah bening atau pembengkakan dengan ada benjolan di sekitarnya.
 
"Sejak 22 Mei ditemukan di Inggris, kewaspadaan terus dilakukan dan kami terus menyosialisasikan khusunya ke semua fasilitas pelayanan kesehatan. Kewaspadaan kita lanjutkan sampai ke tingkat bawah. Jadi sekarang nakes-nakes puskesmas, klinik, rumah sakit, sudah siap untuk melakukan skrining kalaupun ada. Lalu tatalaksana rujukan sudah siap di semua rumah sakit, disiapkan ada isolasi khusus tapi bukan untuk cacar monyet tapi untuk semua infeksi," tambahnya.
 
Untuk keperluan deteksi lanjut Ryan, laboratorium rujukan sudah disiapkan, dan tenaga kesehatan untuk pengambilan spesimen sudah disiapkan di seluruh Jabar. Jadi semua sudah disiapkan, namun sampai saat ini belum temukan.
 
Sebelumnya Warga Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mengalami gejala seperti cacar monyet. Pasien itu kini harus menjalani observasi serta pengawasan intensif dari tim ahli di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang, Dadang Sulaeman mengatakan, pasien tersebut mengalami gejala seperti cacat monyet sepulang dari Jakarta. Pasien tersebut bekerja di Jakarta dan pulang ke rumahnya di Cibugel dan pasien sudah dirawat di RSUD Sumedang sejak 20 Agustus 2022.
 
"Kami menerima notifikasi dari Kabupaten Garut. Informasinya, ada pasien asal Sumedang yang datang ke Puskesmas Ciawitali, Kabupaten Garut," kata Dadang.
 
Dadang menuturkan, pasien tersebut memiliki keluhan demam, mual, bintik-bintik ruam, bernanah di wajah, tangan, dan badan. Setelah menerima informasi tersebut, maka pihaknya evakuasi pasien ke RSUD Sumedang.
 
"Pasien tersebut mulai muncul ruam sejak 14 Agustus 2022, namun sebelumnya, pasien ini tidak melakukan perjalanan luar negeri, tidak memiliki komorbid, tidak berstatus kontak erat dari kasus probable cacar monyet. Kemudian, tidak pernah kontak dengan hewan monyet, tidak ada
orang lain yang mengalami gejala yang sama di rumah," terangnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan