Cirebon: Penjualan telur di sejumlah toko grosir di Cirebon, Jawa Barat, mengalami penurunan cukup signifikan. Mereka mengalami penurunan hingga 50 persen.
Seperti yang dialami toko grosir milik Syahri Romdhon di Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Sejak harga telur naik cukup signifikan, penjualan telur di tempatnya mengalami penurunan.
Ia mengungkapkan biasanya ia bisa menjual telur 1,5 ton dalam sehari. Saat ini, ia hanya bisa menjual setengahnya saja.
"Sekarang, sehari hanya terjual 750 kilogram," kata Syahri, Selasa, 23 Agustus 2022.
Menurut Syahri, harga telur di Kabupaten Cirebon masih tinggi. Saat ini, tingkat grosir dijual dengan harga Rp29 ribu per kilogram. Sedangkan untuk tingkat ecer, dijual Rp30ribu sampai Rp 31 ribu per kilogram (kg).
Tingginya harga membuat sejumlah pelanggan memilih mengurangi pembelian telur. Warga memilih untuk menunggu harga telur alami penurunan.
"Pelanggan yang biasanya sehari beli 150 kg, sekarang mereka cuma berani membeli 75 kg saja. Karena mereka takut tidak laku," kata Syahri.
Hal serupa juga dirasakan Hamzah, pemilik toko grosir di Pasar Cipeuejuh Wetan, Kecamatan Lemahabang, Cirebon. Ia merasakan dampak dari tingginya harga telur. Hamzah menuturkan harga penjualan telur menurun.
"Sekarang untuk ecer, saya jual sebesar Rp30 ribu. Kalau grosir Rp28 ribu," kata Hamzah.
Hamzah berharap harga telur bisa kembali normal, sehingga penjualan bisa meningkat.
Cirebon: Penjualan
telur di sejumlah toko grosir di Cirebon,
Jawa Barat, mengalami penurunan cukup signifikan. Mereka mengalami penurunan hingga 50 persen.
Seperti yang dialami toko grosir milik Syahri Romdhon di Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon. Sejak harga telur naik cukup signifikan, penjualan telur di tempatnya mengalami penurunan.
Ia mengungkapkan biasanya ia bisa menjual telur 1,5 ton dalam sehari. Saat ini, ia hanya bisa menjual setengahnya saja.
"Sekarang, sehari hanya terjual 750 kilogram," kata Syahri, Selasa, 23 Agustus 2022.
Menurut Syahri, harga telur di Kabupaten Cirebon masih tinggi. Saat ini, tingkat grosir dijual dengan harga Rp29 ribu per kilogram. Sedangkan untuk tingkat ecer, dijual Rp30ribu sampai Rp 31 ribu per kilogram (kg).
Tingginya harga membuat sejumlah pelanggan memilih mengurangi pembelian telur. Warga memilih untuk menunggu harga telur alami penurunan.
"Pelanggan yang biasanya sehari beli 150 kg, sekarang mereka cuma berani membeli 75 kg saja. Karena mereka takut tidak laku," kata Syahri.
Hal serupa juga dirasakan Hamzah, pemilik toko grosir di Pasar Cipeuejuh Wetan, Kecamatan Lemahabang, Cirebon. Ia merasakan dampak dari tingginya harga telur. Hamzah menuturkan harga penjualan telur menurun.
"Sekarang untuk ecer, saya jual sebesar Rp30 ribu. Kalau grosir Rp28 ribu," kata Hamzah.
Hamzah berharap harga telur bisa kembali normal, sehingga penjualan bisa meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)