Ilustrasi Medcom.id
Ilustrasi Medcom.id

Dianggap Berpakaian Ketat, 2 Mahasiswi Nonmuslim Universitas Andalas Dipaksa Potong Celana

Media Indonesia • 31 Oktober 2022 18:00
Padang: Video yang memperlihatkan mahasiswi penghuni asrama Universitas Andalas, memotong celananya viral di media sosial. Dari video yang beredar, pihak pengelola menyuruh dua mahasiswi penghuni asrama nonmuslim untuk memotong pakaiannya yang dianggap tak sesuai sampai tidak bisa digunakan lagi.
 
Aksi ini diduga dilakukan oleh penghuni asrama Universitas Andalas (Unand) sebagai bentuk hukuman terhadap dua orang korban yang notabene nonmuslim.
 
Keduanya, adalah Natalia Theresia Degei, asal Nabire, Papua. Dan Siska Febriana Sitompul, asal Sumatra Utara. Informasinya, kejadian tersebut berlangsung di Asrama orange, lantai 5 asrama mahasiswi Universitas Andalas.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Komisariat Unand menyayangkan kejadian itu. Ketua GMNI Unand Saraga Mulyana menilai tindakan provokatif pengelola asrama yang berpotensi menciderai kebhinekaan di lingkungan kampus Unand.
 
Baca: Viral Video Mahasiswa Diwisuda Ibunya Sendiri yang Jadi Rektor UGM, Ternyata Lulusan S3 dengan IPK 4.0

Menurutnya, proses pendidikan yang bebas dari diskriminasi adalah hak setiap bangsa Indonesia. Segala tindakan-tindakan yang berupaya merusak, mengusik dan merongrong kebebasan dalam proses pendidikan, suatu perbuatan tercela.
 
"Tidak beretika. Tidak mencerminkan nilai-nilai pancasila," ujarnya, Senin, 31 Oktober 2022.
 
Dikatakannya, hukuman menyuruh penghuni asrama memotong celana itu juga dianggap sebagai diskriminasi, serta tindakan arogansi pihak pengelola asrama kampus.
 
"Hal ini sangat disayangkan kawan-kawan. Asrama kampus yang hari ini dialokasikan sebagai penunjang fasilitas kawan-kawan penerima KIP-K yang notabennya adalah orang-orang yang dianggap kurang mampu diperlakukan demikian," katanya.
 
Saraga mengajak anggota dan kader GMNI Unand untuk berperan aktif mengawal persoalan itu sampai mendapat keadilan oleh pihak kampus.
 
"Saya juga imbau seluruh anggota dan kader GMNI Unand mengadakan upaya perlawanan," ujarnya.
 
Sementara Rektor Unand Yuliandri saat dihubungi mengatakan, pihaknya sedang mengklarifikasi dengan memanggil pihak-pihak terkait dalam video tersebut. "Sedang proses," tukas Yuliandri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan