Yogyakarta: Intensitas guguran lava Gunung Merapi menurun dalam periode Kamis, 1 April 2021, pukul 12.00-18.00 WIB. Namun awan panas terjadi sebanyak empat kali.
"Taramati empat kali luncuran awan panas hari ini, dengan luncuran maksimum 1.500 meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, dalam keterangan tertulis.
Baca: Rencana Normalisasi Kali Lamong Masih Dimatangkan
Awan panas pertama hari ini terjadi pukul 12.36 WIB. Dalam seismogram, awan panas itu terjadi dengan amplitudo 40 meter dan durasi 128 detik. Jarak luncur kurang lebih 1.500 meter ke arah barat daya.
Luncuran awan panas berikutnya terjadi pukul 12.58 WIB. Awan panas itu terjadi dengan intensitas curah hujan 28 milimeter per jam.
"Awan panas ketiga terjadi pukul 13.36 WIB, amplitudo 48 milimeter, durasi 58 detik, meluncur 600 meter ke barat daya. Awan panas keempat terjadi pukul 14.58 WIB," jelasnya.
Dalam periode itu, gempa awan panas guguran terjadi empat kali bersurasi 57 hingga 128 detik. Selain itu, gempa guguran terjadi 61 kali, gempa fase banyak sekali, gempa hembusan sekali, dan gempa tektonik jauh dua kali.
Status Gunung Merapi saat ini masih tetap siaga serta jarak aman aktivitas manusia di luar radius lima kilometer. Hanik mengingatkan masyarakat di lereng Gunung Merapi sisi barat daya mewaspadai lahar hujan saat curah hujan tinggi.
"Masyarakat jangan melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Saat kondisi di puncak hujan, harus mewaspadai bahaya lahar," ujarnya.
Yogyakarta: Intensitas guguran lava
Gunung Merapi menurun dalam periode Kamis, 1 April 2021, pukul 12.00-18.00 WIB. Namun awan panas terjadi sebanyak empat kali.
"Taramati empat kali luncuran awan panas hari ini, dengan luncuran maksimum 1.500 meter," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, dalam keterangan tertulis.
Baca:
Rencana Normalisasi Kali Lamong Masih Dimatangkan
Awan panas pertama hari ini terjadi pukul 12.36 WIB. Dalam seismogram, awan panas itu terjadi dengan amplitudo 40 meter dan durasi 128 detik. Jarak luncur kurang lebih 1.500 meter ke arah barat daya.
Luncuran awan panas berikutnya terjadi pukul 12.58 WIB. Awan panas itu terjadi dengan intensitas curah hujan 28 milimeter per jam.
"Awan panas ketiga terjadi pukul 13.36 WIB, amplitudo 48 milimeter, durasi 58 detik, meluncur 600 meter ke barat daya. Awan panas keempat terjadi pukul 14.58 WIB," jelasnya.
Dalam periode itu, gempa awan panas guguran terjadi empat kali bersurasi 57 hingga 128 detik. Selain itu, gempa guguran terjadi 61 kali, gempa fase banyak sekali, gempa hembusan sekali, dan gempa tektonik jauh dua kali.
Status Gunung Merapi saat ini masih tetap siaga serta jarak aman aktivitas manusia di luar radius lima kilometer. Hanik mengingatkan masyarakat di lereng Gunung Merapi sisi barat daya mewaspadai lahar hujan saat curah hujan tinggi.
"Masyarakat jangan melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Saat kondisi di puncak hujan, harus mewaspadai bahaya lahar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)