Staf Ahli Kominfo Prof Dr Henri Subiakto (Foto:Dok.Metro TV)
Staf Ahli Kominfo Prof Dr Henri Subiakto (Foto:Dok.Metro TV)

Penerapan e-Government Butuh Ketersediaan Internet hingga Pelosok Desa

Rosa Anggreati • 25 November 2020 19:01
Kalimantong: Transformasi digital mendorong pemerintah menerapkan pemerintahan elektronik (e-government). Namun dalam praktiknya tidak mudah karena belum semua wilayah di Indonesia memiliki akses  internet.
 
E-government merupakan penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. Dengan menerapkan e-governmen, segala urusan pemerintahan akan lebih efektif dan efisien.
 
"Pemerintahan berbasis internet mulai dari pusat hingga desa, banyak digunakan untuk administrasi kependudukan, pelayanan pemerintahan, termasuk laporan-laporan dari kecamatan. Desa sebagai ujung tombak, maka kecepatan informasi dibutuhkan supaya sistem pemerintahan dan pelayanan publik berjalan lebih efektif," kata Staf Ahli Kominfo Prof Dr Henri Subiakto pada program BAKTI untuk Negeri di Metro TV.

Pemerintah tak berpangku tangan dalam menyiapkan infrastruktur telekomunikasi. Meski terkendala kondisi geografis, pemerataan ketersediaan jaringan internet hingga daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan, masih terus diupayakan.
 
Salah satu wilayah yang telah menerima bantuan internet gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) adalah Desa Kalimantong di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
 
Tahun 2020, terdapat 159 lokasi pemasangan akses internet (AKSI) di bidang pendidikan oleh BAKTI-Kominfo yang tersebar di Pulau Sumbawa.
 
BAKTI-Kominfo hingga 2020, juga telah membangun 46 BTS (base transceiver station) yang tersebar di Pulau Sumbawa.
 
"BAKTI membangun jaringan internet di kantor Desa Kalimantong pada 2018. Mulai aktif digunakan pada 2019 hingga sekarang. Dengan internet, pekerjaan administratif menjadi lebih efisien," ucap Sekretaris Desa Kalimantong Hasanuddin Karing.
 
Petugas di kantor Desa Kalimantong kini tak lagi harus ke warung internet (warnet) untuk menyelesaikan pekerjaan yang memerlukan internet. 
 
"Informasi dari pusat langsung dapat diketahui saat itu juga," kata Hasanuddin.
 
Penerapan e-Government Butuh Ketersediaan Internet hingga Pelosok Desa
 
Tak hanya untuk urusan pemerintahan desa, internet BAKTI-Kominfo pun dimanfaatkan oleh anak-anak di Desa Kalimantong. Sehubungan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) pada masa pandemi covid-19, siswa dan mahasiswa berbondong-bondong datang ke kantor desa untuk mengakses internet.
 
"Dengan adanya WiFi gratis di sini, uang untuk beli paket internet bisa ditabung untuk membeli kebutuhan lain," kata Rusda Santi, mahasiswi.
 
Internet pun berdampak positif terhadap sektor pertanian di Desa Kalimantong yang dikoordinasi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Sinar Makmur.
 
"Dengan internet, kami mengadakan pelatihan khusus untuk pengurus desa dan melatih masyarakat terkait pembibitan. Kami juga menjual benih lewat Facebook (FB) dan WhatsApp, dilayani oleh BUMDesa," kata Kepala Desa Kalimantong, Kabupaten Sumbawa Barat, Ayubar.
 
BUMDesa Kalimantong pun memanfaatkan internet untuk menjual bibit dan hasil pertanian secara online.
 
"Dulu kami menjual secara offline. Sekarang, transaksi dan mobilitas semakin lancar, makin bagus. Kami berterima kasih atas internet gratis dari BAKTI-Kominfo, sangat menunjang BUMDesa dalam kegiatan usaha setiap hari," tutur Ketua BUMDesa Kalimantong, Mansur.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan