BPBD Gunungkidul Bersiap Hadapi Kekeringan

Gunungkidul: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi untuk membahas strategi menghadapi kekeringan. Yang paling menjadi perhatian khususnya distribusi air bersih menjelang Lebaran 2021 di wilayah terdampak. Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai instansi, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, PDAM, dan Paguyuban Air Minum Masyarakat Yogyakarta (Pamaskarta). "Setiap instansi akan menyiapkan langkah mengatasi kekeringan sesuai penugasan masing-masing. Langkah tersebut juga disiapkan sesuai kemampuan tiap instansi," kata Edy di Gunungkidul, Senin, 10 Mei 2021. Baca: Stasiun Malang Baru Siap Beroperasi Edy menjelaskan BPBD juga melakukan pemetaan wilayah rawan kekeringan bersama pihak kecamatan. Berdasarkan hasil koordinasi dan kesepakatan bersama telan menetapkan indikator untuk menentukan potensi dampak kekeringan tersebut. Indikator mulai dari ketersediaan air di penampungan air hujan, penyaluran air bersih dari PDAM hingga potensi sumber mata air di wilayah setempat. "Biasanya yang berpotensi kekeringan adalah wilayah yang belum ada jaringan PDAM dan Pamaskarta, hanya mengandalkan tampungan air hujan. Wilayah itu akan menjadi prioritas distribusi air bersih," jelasnya. Selain itu BPBD Gunungkidul sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp700 juta untuk penanganan kekeringan tahun ini. Anggaran mayoritas digunakan untuk kebutuhan penyaluran air bersih. Pada 2020, serapannya hanya sekitar Rp350 juta hingga Rp400 juta karena musim keringnya cenderung pendek. "Besaran anggaran penanganan bencana kekeringan setiap tahunnya hampir sama. Namun, penggunaan anggaran tersebut bergantung kebutuhan hingga lamanya dampak kekeringan yang timbul," ujarnya.