Jepara: Larangan mudik pada lebaran tahun ini diprediksi membuat pemudik pulang kampung lebih awal. Namun, pada pekan pertama Ramadan, jumlah pemudik belum menunjukkan peningkatan.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara, Samsul Arif, memprediksi ada gelombang mudik lebih awal. Tetapi skalanya kecil sebab itu artinya pemudik akan lebih lama menghabiskan waktu di kampung halaman.
“Ada kemungkinan (mudik lebih awal) tapi ya, kecil. Karena biasanya (pemudik) di rumah seminggu atau dua minggu, kalau pulang lebih awal berarti akan diam di rumah selama sebulan,” kata Samsul, Selasa, 20 April 2021.
Ia menyebutkan pemudik yang pulang kampung lebih awal biasanya karena tak lagi memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus diselesaikan di perantauan.
“Yang pulang sekarang karena memang sudah tidak ada pekerjaan, jadi ya lebih baik pulang,” ujar Samsul.
Baca juga: Pekanbaru Klaim Berhasil Tekan Covid-19 dengan PPKM Mikro
Pada pekan pertama Ramadan, sejumlah perusahaan bus antarkota antarprovinsi mulai mengurangi bus yang dioperasikan. Itu untuk mengurangi beban operasional perusahaan.
“Saya lihat di tempat saya sendiri kondisinya seperti ini. Beberapa sudah ada yang mengurangi armada satu dua dari yang dioperasikan,” kata dia.
Seorang pemudik dari Bali, Nasikin, mengaku pulang lebih awal lantaran adanya larangan mudik meskipun masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dia takut tak bisa merayakan lebaran di kampung halaman.
“Ya, pulang sekarang kalau pulang mepet (lebaran) nanti malah tidak bisa karena ada larangan mudik,” kata warga Kecamatan Bangsri tersebut.
Jepara:
Larangan mudik pada lebaran tahun ini diprediksi membuat pemudik pulang kampung lebih awal. Namun, pada pekan pertama Ramadan, jumlah pemudik belum menunjukkan peningkatan.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Jepara, Samsul Arif, memprediksi ada gelombang mudik lebih awal. Tetapi skalanya kecil sebab itu artinya pemudik akan lebih lama menghabiskan waktu di kampung halaman.
“Ada kemungkinan (mudik lebih awal) tapi ya, kecil. Karena biasanya (pemudik) di rumah seminggu atau dua minggu, kalau pulang lebih awal berarti akan diam di rumah selama sebulan,” kata Samsul, Selasa, 20 April 2021.
Ia menyebutkan pemudik yang pulang kampung lebih awal biasanya karena tak lagi memiliki tanggung jawab pekerjaan yang harus diselesaikan di perantauan.
“Yang pulang sekarang karena memang sudah tidak ada pekerjaan, jadi ya lebih baik pulang,” ujar Samsul.
Baca juga:
Pekanbaru Klaim Berhasil Tekan Covid-19 dengan PPKM Mikro
Pada pekan pertama Ramadan, sejumlah perusahaan bus antarkota antarprovinsi mulai mengurangi bus yang dioperasikan. Itu untuk mengurangi beban operasional perusahaan.
“Saya lihat di tempat saya sendiri kondisinya seperti ini. Beberapa sudah ada yang mengurangi armada satu dua dari yang dioperasikan,” kata dia.
Seorang pemudik dari Bali, Nasikin, mengaku pulang lebih awal lantaran adanya larangan mudik meskipun masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Dia takut tak bisa merayakan lebaran di kampung halaman.
“Ya, pulang sekarang kalau pulang mepet (lebaran) nanti malah tidak bisa karena ada larangan mudik,” kata warga Kecamatan Bangsri tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)