Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi mengeluarkan 24 kali lava pijar dalam periode kemarin hingga pagi tadi, Selasa, 9 Maret 2021. Selain itu, awan panas juga sempat meluncur dari puncak gunung tersebut.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan, terjadi sekali guguran lava pada periode pengamatan Senin, 8 Maret, pukul 6.00-12.00 WIB. Jarak luncurnya mencapai 800 meter ke barat daya.
"Dalam periode itu, juga terjadi dua kali guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 1.000 sampai 1.200 meter ke barat daya," kata Hanik, Selasa, 9 Maret 2021.
Dalam pengamatan 12 jam berikutnya, tidak teramati guguran, baik awan panas maupun lava. Namun, dalam periode itu terjadi penambahan debit air di aliran Kali Boyong.
Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 di Semarang Melebihi Target
Kemudian, terjadi guguran lava pijar tujuh kali pada Senin malam. Jarak luncur material lava pijar mencapai satu kilometer dari puncak.
"Kegempaan pada periode itu, terjadi gempa guguran 57 kali, gempa embusan enam kali, dan gempa tektonik jauh sekali dengan durasi 156 detik," kata dia.
Adapun pada Selasa dini hari, teramati 16 kali guguran lava pijar di sektor barat daya. Material lava pijar meluncur hingga jarak 1,2 kilometer.
"Gempa yang terjadi yakni gempa guguran 30 kali dan gempa hembusan sekali," terangnya.
Hanik menegaskan Gunung Merapi masih berstatus siaga. Masyarakat diimbau beraktivitas di luar radiua lima kilometer dari puncak.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat
Gunung Merapi mengeluarkan 24 kali lava pijar dalam periode kemarin hingga pagi tadi, Selasa, 9 Maret 2021. Selain itu, awan panas juga sempat meluncur dari puncak gunung tersebut.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan, terjadi sekali guguran lava pada periode pengamatan Senin, 8 Maret, pukul 6.00-12.00 WIB. Jarak luncurnya mencapai 800 meter ke barat daya.
"Dalam periode itu, juga terjadi dua kali guguran awan panas dengan jarak luncur maksimal 1.000 sampai 1.200 meter ke barat daya," kata Hanik, Selasa, 9 Maret 2021.
Dalam pengamatan 12 jam berikutnya, tidak teramati guguran, baik awan panas maupun lava. Namun, dalam periode itu terjadi penambahan debit air di aliran Kali Boyong.
Baca juga:
Penerima Vaksin Covid-19 di Semarang Melebihi Target
Kemudian, terjadi guguran lava pijar tujuh kali pada Senin malam. Jarak luncur material lava pijar mencapai satu kilometer dari puncak.
"Kegempaan pada periode itu, terjadi gempa guguran 57 kali, gempa embusan enam kali, dan gempa tektonik jauh sekali dengan durasi 156 detik," kata dia.
Adapun pada Selasa dini hari, teramati 16 kali guguran lava pijar di sektor barat daya. Material lava pijar meluncur hingga jarak 1,2 kilometer.
"Gempa yang terjadi yakni gempa guguran 30 kali dan gempa hembusan sekali," terangnya.
Hanik menegaskan Gunung Merapi masih berstatus siaga. Masyarakat diimbau beraktivitas di luar radiua lima kilometer dari puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)