Cianjur: Kemacetan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dinilai sudah cukup parah. Bahkan pada akhir pekan lalu bersamaan dengan libur Isra Mikraj, kendaraan terjebak kemacetam hingga belasan jam.
Kondisi tersebut berimbas terhadap Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Berbagai aktivitas masyarakat, termasuk sektor pariwisata ikut terdampak.
Bupati Cianjur Herman Suherman pun meminta bantuan Presiden Joko Widodo mencari solusi terhadap fenomena kemacetan di kawasan Puncak.
"Kami meminta pak Presiden Jokowi bisa membantu mengatasi masalah kemacetan di jalur Puncak ini," kata Herman, Minggu, 6 Maret 2022.
Baca juga: Perebut Kemudi Melantur Sebelum Ambil Alih Kendali Bus hingga Kecelakaan
Upaya yang dimungkinkan menjadi solusi masalah kemacetan di jalur Puncak, kata Herman, yakni percepatan pembangunan jalur Puncak 2. Sejauh ini, sebut Herman, pembangunan jalur Puncak 2 terkesan lamban.
"Kalau Cianjur sebetulnya sudah investasi walaupun jalan eksisting. Alhamdulillah sudah ada pembetonan," ucap Herman.
Upaya pembetonan jalan eksisting yang dilakukan Pemkab Cianjur mendapat apresiasi dari aparatur desa di Kabupaten Bogor. Mereka berterima kasih karena cukup terbantu dengan adanya pembetonan.
"Jalan eksisting ini sudah kita tangani," ungkapnya.
Baca juga: Polri Evaluasi Kemacetan Horor di Puncak Bogor
Ditanganinya jalan eksisting di Puncak 2 dengan cara dibeton, kata Herman, membuktikan keseriusan Kabupaten Cianjur agar bisa terealisasi. Pasalnya, Puncak 2 diharapkan menjadi jalan alternatif bagi para pengendaraan saat kawasan Puncak macet parah.
"Kami mendukung dengan pembangunan jalan Puncak 2," tegas Herman.
Panjang jalur Puncak 2 sekitar 32 kilometer. Jalurnya terbentang dari kawasan Sentul di Kabupaten Bogor hingga ke Cipanas di Kabupaten Cianjur. Panjang jalan yang masuk ke Kabupaten Bogor hampir 23 kilometer. Sedangkan yang ada di Kabupaten Cianjur sepanjang lebih kurang 9,7 kilometer.
"Kalau yang ruas jalan utamanya itu kewenangannya pemerintah pusat," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di