Awan panas guguran terpantau dalam CCTV milik BPPTKG Yogyakarta pada pukul 21.38 WIB.
Awan panas guguran terpantau dalam CCTV milik BPPTKG Yogyakarta pada pukul 21.38 WIB.

Sepekan, Gunung Merapi Erupsi 124 Kali

Ahmad Mustaqim • 19 Maret 2022 15:39
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat adanya erupsi Gunung Merapi sebanyak 124 kali selama periode 11-88 Maret 2022. Erupsi ini terjadi di sektor barat daya maupun tenggara. 
 
"Pada minggu ini teramati guguran lava sebanyak 120 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dihubungi, Sabtu, 19 Maret 2022. 
 
Sementara, erupsi di bagian tenggara atau di hulu Sungai Gendol terjadi empat kali. Lontaran material erupsi terjadi sejauh 1 kilometer. 

BPPTKG juga mencatat adanya penurunan ketinggian kubah barat daya sekitar dua meter akibat aktivitas guguran. Sementara, kubah lava tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan. 
 
"Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah 2.582.000 meter kubik," ujarnya. 
 
Hanik melanjutkan intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Selain itu, deformasi Gunung Merapi yang dipantau menggunakan EDM menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,5 sentimeter per hari.
 
Baca: BPPTKG Sebut Gunung Merapi Aman saat Event G20
 
"Intensitas curah hujan sebesar 45 milimeter per jam selama 70 menit di Pos Kaliurang pada tanggal 14 Maret 2022. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi," kata dia. 
 
Gunung Merapi masih berstatus siaga. Hanik menegaskan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer. 
 
"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," jelas Hanik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan