"Untuk sementara kapal feri rute Galala-Namlea dihentikan dulu sambil menunggu perubahan cuaca baik baru difungsikan lagi," kata Manajer Usaha ASDP Cabang Ambon Syamsudin Manassy di Ambon, Kamis, 24 Februari 2022.
Ia menyampaikan ASDP tidak bisa memaksakan pelayaran karena terlalu membahayakan. Pelayaran akan kembali beroperasi bisa cuaca membaik.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pada prinsipnya kami dari ASDP selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, yaitu Balai pengelola transportasi darat (BPTD) wilayah 23 Maluku masalah keberangkatan kapal, karena kita lihat dalam minggu-minggu terakhir ini cuaca yang dihadapi seluruh kawasan di Maluku sangat buruk, angin kencang disertai gelombang terutama di laut Banda, Arafuru, dan lainnya," jelas dia.
Ia mengatakan wilayah timur ini sangat riskan saat kondisi ombak. ASDP maupun BPTD lebih mengutamakan faktor keselamatan.
Baca: Fenomena Hujan Es Diprediksi Berlangsung hingga April
"Jadi untuk sementara waktu kapal feri lintasan Galala-Namlea khusus kita setop dulu," ujarnya.
Sedangkan jurusan Hunimua, Desa Liang, (Pulau Ambon) menuju Waipirit, Dewsa Kairatu, Kecamatan Kaitaru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SSB) hingga kini masih beroperasi. Namun, intensitas penyebrangan dikurangi.
"Kami dari ASDP juga selalu memantau kondisi di sana dan kalau memang tidak bisa untuk berlayar tidak akan dipaksakan untuk berlayar," katanya.
Rabu, 23 Februari 2022, kapal feri yang datang dari Waipirit di pelabuhan Hunimua terpaksa harus menunggu kurang lebih 30 menit agar bisa sandar. Penyebabnya, kepatan angin terlalu tinggi saat itu.
"Karena itu kapal memilih faktor keselamatan lebih penting maka mengapung dulu sambil menunggu kondisi baik baru bisa bersandar di dermaga," ucap Syamsudin