Surabaya: Warga Siwalankerto, Gang Anggur, Surabaya, geger dengan penemuan jasad bayi laki-laki berusia 5 bulan yang sudah membusuk. Mirisnya, jasad bayi ini ditinggal begitu saja oleh orang tua korban.
Ketua RT 7, RW 2, Kelurahan Siwalankerto, Mashuri, mengatakan peristiwa itu berawal ketika nenek korban yang tinggal satu rumah melapor.
"Neneknya mengaku tak tahan dengan bau busuk yang dikeluarkan oleh jenazah cucunya itu. Warga yang mengetahui langsung melaporkannya ke puskesmas dan call center 112, " ujar Mashuri, Minggu, 26 Juni 2022.
Bayi tersebut diperkirakan meninggal sejak Rabu, 22 Juni 2022. Mashuri mengungkapkan berdasarkan cerita yang didapatkannya, kedua orang tua bayi tersebut, yakni Riky dan Eka telah berpesan ke sang nenek agar tak memberi tahu siapa pun tentang kematian korban.
"Sebelumnya memang (pelaku) sempat bilang ke orang tuanya, bahwasannya anak ini sudah meninggal tapi enggak boleh memberikan tahu kepada tetangga atau saudara," jelasnya.
Kemudian, Riky dan Eka pergi ke Yogyakarta pada Jumat, 24 Juni 2022. Keduanya beralasan akan mengikuti acara.
Mashuri bingung kenapa orang tua korban menutupi kematian bayi tersebut. Ia tak ingin berspekulasi, termasuk kemungkinan dibunuh.
"Kita enggak tahu dasarnya kenapa gak boleh diinformasikan ke warga. Mungkin dari sisi administrasi kan nikah siri," ujar dia.
Nenek korban dan salah satu warga saat ini telah dibawa ke Mapolsek Wonocolo untuk dimintai keterangan. Tempat kejadian perkara telah diberi garis polisi.
Surabaya: Warga Siwalankerto, Gang Anggur,
Surabaya, geger dengan penemuan jasad bayi laki-laki berusia 5 bulan yang sudah membusuk. Mirisnya, jasad bayi ini ditinggal begitu saja oleh orang tua korban.
Ketua RT 7, RW 2, Kelurahan Siwalankerto, Mashuri, mengatakan peristiwa itu berawal ketika nenek korban yang tinggal satu rumah melapor.
"Neneknya mengaku tak tahan dengan bau busuk yang dikeluarkan oleh jenazah cucunya itu. Warga yang mengetahui langsung melaporkannya ke puskesmas dan
call center 112, " ujar Mashuri, Minggu, 26 Juni 2022.
Bayi tersebut diperkirakan meninggal sejak Rabu, 22 Juni 2022. Mashuri mengungkapkan berdasarkan cerita yang didapatkannya, kedua orang tua bayi tersebut, yakni Riky dan Eka telah berpesan ke sang nenek agar tak memberi tahu siapa pun tentang
kematian korban.
"Sebelumnya memang (pelaku) sempat bilang ke orang tuanya, bahwasannya anak ini sudah meninggal tapi enggak boleh memberikan tahu kepada tetangga atau saudara," jelasnya.
Kemudian, Riky dan Eka pergi ke Yogyakarta pada Jumat, 24 Juni 2022. Keduanya beralasan akan mengikuti acara.
Mashuri bingung kenapa orang tua korban menutupi kematian bayi tersebut. Ia tak ingin berspekulasi, termasuk kemungkinan dibunuh.
"Kita enggak tahu dasarnya kenapa gak boleh diinformasikan ke warga. Mungkin dari sisi administrasi kan nikah siri," ujar dia.
Nenek korban dan salah satu warga saat ini telah dibawa ke Mapolsek Wonocolo untuk dimintai keterangan. Tempat kejadian perkara telah diberi garis polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)