Jepara: Jumlah hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terus bertambah dan menyebar di 11 kecamatan. Data terkini menunjukkan sebanyak 483 hewan ternak terpapar dan dari data tersebut belasan di antaranya mati.
“Pejabat bupati Jepara menjelaskan sampai saat ini hewan ternak yang terpapar terus naik,” ujar presenter Metro TV, Reno Reksa dalam tayangan Headline News di Metro TV, Sabtu, 11 Juni 2022.
Dari jumlah 362 pekan lalu, saat ini sudah di angka 483 hewan ternak yang terpapar PMK. Untuk mencegah terus menularkan PMK yang sudah merambat di 11 kecamatan, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk selalu waspada. Dan jika ada salah satu hewan ternak yang terindikasi PMK harus dilaporkan untuk segera dapat penanganan dan di karantina.
Selain kasus terus naik, pemerintah daerah juga dipusingkan dengan kosongnya stok obat dan vaksin untuk pengobatan hewan ternak karena stok obat yang ada hanya cukup untuk sampai bulan Juni. Selain pemberian obat, upaya pencegahan penularan juga dilakukan dengan menutup pasar hewan dan mengawasi lalu lintas hewan ternak yang masuk. (Alifiah Nurul Rahmania)
Jepara: Jumlah
hewan ternak yang terpapar
penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terus bertambah dan menyebar di 11 kecamatan. Data terkini menunjukkan sebanyak 483 hewan ternak terpapar dan dari data tersebut belasan di antaranya mati.
“Pejabat bupati Jepara menjelaskan sampai saat ini hewan ternak yang terpapar terus naik,” ujar presenter Metro TV, Reno Reksa dalam tayangan Headline News di Metro TV, Sabtu, 11 Juni 2022.
Dari jumlah 362 pekan lalu, saat ini sudah di angka 483 hewan ternak yang terpapar PMK. Untuk mencegah terus menularkan PMK yang sudah merambat di 11 kecamatan, pihaknya mengimbau kepada para peternak untuk selalu waspada. Dan jika ada salah satu hewan ternak yang terindikasi PMK harus dilaporkan untuk segera dapat penanganan dan di karantina.
Selain kasus terus naik, pemerintah daerah juga dipusingkan dengan kosongnya stok obat dan vaksin untuk pengobatan hewan ternak karena stok obat yang ada hanya cukup untuk sampai bulan Juni. Selain pemberian obat, upaya pencegahan penularan juga dilakukan dengan menutup pasar hewan dan mengawasi lalu lintas hewan ternak yang masuk. (
Alifiah Nurul Rahmania)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)