Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong percepatan vaksinasi covid-19 menjelang akhir tahun. Dia menginstruksikan seluruh pemerintah daerah di Jateng menyusun strategi percepatan.
“Jadi beberapa kabupaten/ kota khususnya kabupaten yang belum, ya masih ada yang 60 persen (jumlah vaksin). Kita genjot karena kita ada catatan, masyarakat umum, ada lansia, ada pekerjaan rumah baru, vaksinasi anak-anak sekolah," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Desember 2021.
Hal tersebut disampaikan Ganjar dalam rapat penanganan covid-19 di Kantor Gubernur Jateng pada Senin, 13 Desember 2021. Ganjar mengatakan masih banyak vaksinasi di kabupaten/kota yang belum 100 persen. Menurut dia, rata-rata vaksinasi baru menyentuh 70 persen. Ganjar menyinggung Kabupaten Brebes, Tegal, dan Pemalang yang secara khusus dipantau terkait vaksinasi warga.
Baca: Pemprov Jateng Uji Coba Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Besok
Pihaknya bakal melakukan penghitungan ulang sasaran vaksinasi di tiga daerah tersebut. Sekaligus, mengimplementasikan percepatan vaksinasi, sehingga bisa mencapai 100 persen pada akhir tahun.
Ganjar juga memerintahkan pengerahan lima bus vaksin untuk akselerasi vaksinasi di Jawa Tengah. “Makanya kita genjot untuk kita bantu. Bus kita itu untuk vaksin ada lima unit. Kemarin tim Dinkes Provinsi itu membantu di kabupaten/kota yang tiga utama itu. Dari Brebes, Pemalang, dan Tegal,” kata Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo mengatakan penambahan fasilitas kesehatan (faskes) yang mampu melakukan vaksinasi mesti menjadi perhatian. Supaya, tanggung jawab vaksinasi harian bisa dibagi rata.
“Supaya beban per faskes secara harian itu tidak terlalu berat. Nah, menambah jumlah faskes yang mampu vaksin itu, seperti yang disampaikan Pak Gubernur, mungkin minta bantuan TNI, Polri, dan sebagainya,” ucap Yulianto.
Pihaknya memberi solusi supaya faskes swasta dilibatkan dengan pelatihan vaksinasi, sehingga langkah pembentukan herd immunity itu terus berlanjut. Sebab, vaksinasi tak terhenti tahun ini.
“Sehingga nanti kalau dikeroyok simultan ini, nanti selesai. Provinsi juga siap, dan selama ini sudah jalan,” kata Yulianto.
Semarang: Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mendorong percepatan
vaksinasi covid-19 menjelang akhir tahun. Dia menginstruksikan seluruh pemerintah daerah di Jateng menyusun strategi percepatan.
“Jadi beberapa kabupaten/ kota khususnya kabupaten yang belum, ya masih ada yang 60 persen (jumlah vaksin). Kita genjot karena kita ada catatan, masyarakat umum, ada lansia, ada pekerjaan rumah baru, vaksinasi anak-anak sekolah," kata
Ganjar melalui keterangan tertulis, Selasa, 14 Desember 2021.
Hal tersebut disampaikan Ganjar dalam rapat penanganan covid-19 di Kantor Gubernur
Jateng pada Senin, 13 Desember 2021. Ganjar mengatakan masih banyak vaksinasi di kabupaten/kota yang belum 100 persen. Menurut dia, rata-rata vaksinasi baru menyentuh 70 persen. Ganjar menyinggung Kabupaten Brebes, Tegal, dan Pemalang yang secara khusus dipantau terkait vaksinasi warga.
Baca:
Pemprov Jateng Uji Coba Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Besok
Pihaknya bakal melakukan penghitungan ulang sasaran vaksinasi di tiga daerah tersebut. Sekaligus, mengimplementasikan percepatan
vaksinasi, sehingga bisa mencapai 100 persen pada akhir tahun.
Ganjar juga memerintahkan pengerahan lima bus vaksin untuk akselerasi vaksinasi di Jawa Tengah. “Makanya kita genjot untuk kita bantu. Bus kita itu untuk vaksin ada lima unit. Kemarin tim Dinkes Provinsi itu membantu di kabupaten/kota yang tiga utama itu. Dari Brebes, Pemalang, dan Tegal,” kata Ganjar.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng Yulianto Prabowo mengatakan penambahan fasilitas kesehatan (faskes) yang mampu melakukan vaksinasi mesti menjadi perhatian. Supaya, tanggung jawab vaksinasi harian bisa dibagi rata.
“Supaya beban per faskes secara harian itu tidak terlalu berat. Nah, menambah jumlah faskes yang mampu vaksin itu, seperti yang disampaikan Pak Gubernur, mungkin minta bantuan TNI, Polri, dan sebagainya,” ucap Yulianto.
Pihaknya memberi solusi supaya faskes swasta dilibatkan dengan pelatihan vaksinasi, sehingga langkah pembentukan
herd immunity itu terus berlanjut. Sebab, vaksinasi tak terhenti tahun ini.
“Sehingga nanti kalau dikeroyok simultan ini, nanti selesai. Provinsi juga siap, dan selama ini sudah jalan,” kata Yulianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)