Makassar: Kementerian Agama Sulawesi Selatan melakukan pemantauan hilal di mall GTC Makassar. Pemantauan yang dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) IV Makassar itu menyatakan hilal masih di bawah dua derajat.
Kepala Bidang Urusan Agama Kemenag Sulsel, Muh Tonang, mengatakan pemantauan hilal menggunakan metode rukyatul hilal itu didapati posisi hilal 1,37-1,45 derajat. Kondisi tersebut masih di bawah ketentuan, yakni 3 derajat.
"BMKG menyebut hilal sudah terlihat namun masih pada posisi 1,37 derajat. Itu masih di bawah 3 derajat berdasarkan kesepakatan negara-negara Islam di (Asia) Tenggara termasuk Brunei, Malaysia, Singapura, dan Indonesia," kata Tonang, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 1 April 2022.
Ia mengatakan hasil pemantauan tersebut akan dilaporkan ke Kemenag RI. Hasilnya, akan menjadi pertimbangan Kemenag RI menentukan 1 Ramadan 1443 H.
"Jadi hasil dari sini kita serahkan ke Kemenag RI untuk dilaksanakan sidang Isbat. Keputusannya nanti adalah Kemenag RI," ujarnya.
Baca: Kemenag Belitung Tiadakan Rukyatul Hilal di Pantai Tanjung Pendam
Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni, menyampaikan pemantauan hilal di Kota Makassar dilakukan di beberapa lokasi. Ia menyebut ada 34 titik pemantauan hilal.
"Pada hari ini berdasarkan data memang ketinggian (hilal) sudah positif, tapi nilainya masih di bawah 2 derajat," ungkapnya.
Ia juga merinci berdasarkan pengamatan tinggi hilal di Sulawesi Selatan berkisar 1,37-1,45 derajat. Ia menambahkan berdasarkan data historis, titik hilal terendah di Makassar, yakni 6,35 derajat.
"Pokoknya di atas lima baru kita bisa mendapatkan citra hilal. Beberapa kali pengamatan kami dinilai 6,35 derajat," ucap Jamroni.
Makassar:
Kementerian Agama Sulawesi Selatan melakukan pemantauan
hilal di mall GTC Makassar. Pemantauan yang dilakukan bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) IV Makassar itu menyatakan hilal masih di bawah dua derajat.
Kepala Bidang Urusan Agama Kemenag Sulsel, Muh Tonang, mengatakan pemantauan hilal menggunakan metode
rukyatul hilal itu didapati posisi hilal 1,37-1,45 derajat. Kondisi tersebut masih di bawah ketentuan, yakni 3 derajat.
"BMKG menyebut hilal sudah terlihat namun masih pada posisi 1,37 derajat. Itu masih di bawah 3 derajat berdasarkan kesepakatan negara-negara Islam di (Asia) Tenggara termasuk Brunei, Malaysia, Singapura, dan Indonesia," kata Tonang, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 1 April 2022.
Ia mengatakan hasil pemantauan tersebut akan dilaporkan ke Kemenag RI. Hasilnya, akan menjadi pertimbangan Kemenag RI menentukan 1
Ramadan 1443 H.
"Jadi hasil dari sini kita serahkan ke Kemenag RI untuk dilaksanakan sidang Isbat. Keputusannya nanti adalah Kemenag RI," ujarnya.
Baca:
Kemenag Belitung Tiadakan Rukyatul Hilal di Pantai Tanjung Pendam
Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni, menyampaikan pemantauan hilal di Kota Makassar dilakukan di beberapa lokasi. Ia menyebut ada 34 titik pemantauan hilal.
"Pada hari ini berdasarkan data memang ketinggian (hilal) sudah positif, tapi nilainya masih di bawah 2 derajat," ungkapnya.
Ia juga merinci berdasarkan pengamatan tinggi hilal di Sulawesi Selatan berkisar 1,37-1,45 derajat. Ia menambahkan berdasarkan data historis, titik hilal terendah di Makassar, yakni 6,35 derajat.
"Pokoknya di atas lima baru kita bisa mendapatkan citra hilal. Beberapa kali pengamatan kami dinilai 6,35 derajat," ucap Jamroni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)