Volume Kubah Lava Merapi Lampaui 4 Juta Meter Kubik

Yogyakarta: Volume kubah lava Gunung Merapi terus meningkat. Berdasarkan data terbaru, total volume kubah lava sudah lebih 4 juta meter kubik.  Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, menjelaskan hasil pantauan periode 4-10 Maret 2022, menunjukkan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran. Namun, tidak teramati perubahan ketinggiannya.  "Untuk kubah tengah teramati adanya pengurangan volume sebesar 646.000 meter kubik yang runtuh menjadi awan panas guguran yang terjadi pada 9 dan 10 Maret 2022," kata Hanik dihubungi, Sabtu, 12 Maret 2022.  Berdasarkan analisis foto, Hanik melanjutkan, volume kubah lava barat daya1.578.000 meter kubik. Sementara, volume kubah lava di tengah 2.582.000 meter kubik.  Hanik menjelaskan peristiwa awan panas guguran (APG) teramati sekali ke arah barat daya (Sungai Bebeng) dengan jarak luncur 2.000 meter. Sementara, terjadi 18 kali APG ke arah tenggara (Sungai Gendol) dengan jarak luncur maksimal 5.000 meter.  "Usai awan panas itu dilaporkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo," ujar Hanik.  Baca: Viral, Sekelompok Orang Bermain-main dengan Material Panas Erupsi Merapi Hanik mengungkapkan guguran lava teramati 101 kali ke arah barat daya, dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter. Lalu, 17 kali guguran lava ke arah tenggara (hulu Sungai Gendol) dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter.  "Intensitas kegempaan minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu. Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 sentimeter per hari," jelas Hanik Hasil pantauan pada 11 Maret 2022 teramati guguran lava pijar 15 kali jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya. Lalu, terjadi 4 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah tenggara. "Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga. Masyarakat kami imbau tidak beraktivitas di wilayah berbahaya yang telah ditetapkan," ungkap dia.