Jakarta: Sejumlah daerah di Indonesia kini tengah dilanda musim hujan. Kondisi tersebut dinilai bisa mempengaruhi anak lebih mudah terserang penyakit infeksi pernapasan akut atau ISPA seperti flu.
Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Cissy B Kartasasmita, mengatakan seseorang yang terkena flu biasanya mengalami gejala seperti demam di atas 37,8 derajat celsius, batuk, dan pilek.
“Walaupun gejalanya sama, selesma atau pilek ini sebenarnya berbeda dengan flu. Banyak yang menganggap kedua penyakit itu sama. Padahal, flu itu kan karena virus influenza, kalau selesma itu virusnya beda. Keduanya terjadi akibat infeksi saluran pernafasan akut," kata Cissy dalam keterangan pers, Kamis, 25 November 2021.
Baca: Kota Bandung Larang Pesta Tahun Baru
Dia menjelaskan evolusi flu dari tahun ke tahun sangat cepat. Sementara anak-anak lebih rentan terserang penyakit ini karena risiko tertular flu mencapai 20 sampai 30% atau lebih tinggi dari orang dewasa yang hanya memiliki peluang 5 sampai 10%.
Sementara pada masa pandemi covid-19, orang tua diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan anak. Meski begitu para orang tua baiknya juga tak cepat panik ketika anak tiba-tiba terserang demam.
"Selesma, flu, dan covid-19 gejalanya bisa dibilang sama. Bila anak terserang demam dan batuk, jangan panik. Apalagi kalau lingkungannya bersih dan aman," jelas Cissy.
Agar anak terhindar dari ketiganya dan penyakit ISPA lainnya, para orang tua diminta menerapkan 5M pada seluruh anggota keluarga dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Para orang tua juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi dan cakupan vitamin anak serta memberikan vaksinasi yang sesuai.
Menurut Cissy vaksin covid-19 sendiri tidak bisa mencegah bahaya influenza. Oleh sebab itu seorang anak tetap disarankan untuk mendapatkan vaksin influenza meskipun telah mendapatkan vaksin covid-19 untuk mencegah infeksi influenza yang berbahaya.
World Flu Day
Masih banyaknya orang yang menganggap flu sebagai penyakit ringan menjadi alasan beberapa negara di dunia menyelenggarakan peringatan World Flu Day. Untuk tahun 2021 ini, di angkat tema 'Let’s get vaccinated for both Flu and Covid-19'.
Hal tersebut dilakukan sebagai pengingat bahwa tidak hanya covid-19, namun flu juga berbahaya dan dapat menyerang siapa pun. Setiap orang dapat menghindari komplikasi flu dengan mendapatkan vaksinasi flu.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seorang anak dapat diberikan vaksin influenza mulai dari usia di atas enam bulan. Anak berusia di bawah sembilan tahun yang belum pernah diberikan vaksin flu perlu diberikan dosis vaksin flu sebanyak dua kali. Adapun jeda waktu antara pemberian vaksin pertama dan kedua berjarak satu bulan.
"Untuk anak di atas sembilan tahun, pemberian vaksin influenza harus dilakukan secara rutin, yakni satu dosis sekali setiap tahun. Pemberian vaksin tersebut mampu menurunkan risiko influenza dan komplikasinya pada anak paling tidak 60%," ujar Cissy.
Di Indonesia terdapat dua vaksin influenza yakni trivalent dan quadrivalent yang dalam vaksin influenza merujuk pada strain virus yang digunakan. Trivalent hanya dapat melindungi tubuh dari tiga jenis virus flu, yaitu dua virus influenza tipe A dan satu virus influenza tipe B.
Jakarta: Sejumlah daerah di Indonesia kini tengah dilanda musim hujan. Kondisi tersebut dinilai bisa mempengaruhi anak lebih mudah terserang
penyakit infeksi pernapasan akut atau ISPA seperti flu.
Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Cissy B Kartasasmita, mengatakan seseorang yang terkena flu biasanya mengalami gejala seperti demam di atas 37,8 derajat celsius, batuk, dan pilek.
“Walaupun gejalanya sama, selesma atau pilek ini sebenarnya berbeda dengan flu. Banyak yang menganggap kedua penyakit itu sama. Padahal, flu itu kan karena virus influenza, kalau selesma itu virusnya beda. Keduanya terjadi akibat infeksi saluran pernafasan akut," kata Cissy dalam keterangan pers, Kamis, 25 November 2021.
Baca:
Kota Bandung Larang Pesta Tahun Baru
Dia menjelaskan evolusi flu dari tahun ke tahun sangat cepat. Sementara anak-anak lebih rentan terserang penyakit ini karena risiko tertular flu mencapai 20 sampai 30% atau lebih tinggi dari orang dewasa yang hanya memiliki peluang 5 sampai 10%.
Sementara pada masa pandemi covid-19, orang tua diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan anak. Meski begitu para orang tua baiknya juga tak cepat panik ketika anak tiba-tiba terserang demam.
"Selesma, flu, dan covid-19 gejalanya bisa dibilang sama. Bila anak terserang demam dan batuk, jangan panik. Apalagi kalau lingkungannya bersih dan aman," jelas Cissy.
Agar anak terhindar dari ketiganya dan penyakit ISPA lainnya, para orang tua diminta menerapkan 5M pada seluruh anggota keluarga dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Para orang tua juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi dan cakupan vitamin anak serta memberikan vaksinasi yang sesuai.
Menurut Cissy vaksin covid-19 sendiri tidak bisa mencegah bahaya influenza. Oleh sebab itu seorang anak tetap disarankan untuk mendapatkan vaksin influenza meskipun telah mendapatkan vaksin covid-19 untuk mencegah infeksi influenza yang berbahaya.
World Flu Day
Masih banyaknya orang yang menganggap flu sebagai penyakit ringan menjadi alasan beberapa negara di dunia menyelenggarakan peringatan World Flu Day. Untuk tahun 2021 ini, di angkat tema 'Let’s get vaccinated for both Flu and Covid-19'.
Hal tersebut dilakukan sebagai pengingat bahwa tidak hanya covid-19, namun flu juga berbahaya dan dapat menyerang siapa pun. Setiap orang dapat menghindari komplikasi flu dengan mendapatkan vaksinasi flu.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), seorang anak dapat diberikan vaksin influenza mulai dari usia di atas enam bulan. Anak berusia di bawah sembilan tahun yang belum pernah diberikan vaksin flu perlu diberikan dosis vaksin flu sebanyak dua kali. Adapun jeda waktu antara pemberian vaksin pertama dan kedua berjarak satu bulan.
"Untuk anak di atas sembilan tahun, pemberian vaksin influenza harus dilakukan secara rutin, yakni satu dosis sekali setiap tahun. Pemberian vaksin tersebut mampu menurunkan risiko influenza dan komplikasinya pada anak paling tidak 60%," ujar Cissy.
Di Indonesia terdapat dua vaksin influenza yakni trivalent dan quadrivalent yang dalam vaksin influenza merujuk pada strain virus yang digunakan. Trivalent hanya dapat melindungi tubuh dari tiga jenis virus flu, yaitu dua virus influenza tipe A dan satu virus influenza tipe B.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)