Yogyakarta: Jalur kereta api (KA) bandara Kulon Progo atau Yogyakarta International Airport (YIA) batal diresmikan. Rencana peresmian berptepatan pada HUT ke-76 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021, akan dijadwal ulang karena sejumlah hal.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan, KA Bandara YIA paling tidak masih butuh tiga tahapan untuk operasional.
Pertama, tahap commissioning. Tahap ini dilakukan dengan skema Perjalanan Luar Biasa (PLB) KRDE atau kereta diesel tanpa penumpang, atau penumpang tertentu untuk keperluan teknis.
"Tujuan tahap ini untuk setting parameter, integrasi sistem memastikan kesiapan prasarana dan sarana yang digunakan. Rencananya dilakukan pada 17-31 Agustus," kata Zulfikri, Rabu, 18 Agustus 2021.
Selain itu, kata dia, ada tahap trial and run dilakukan PLB KRDE dengan penumpang terbatas atau undangan. Jadwal pengoperasian KA pada tahap ini telah disesuaikan dengan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta.
Baca juga: Basarnas Berhasil Evakuasi Puluhan Mahasiswa Terjebak di Gunung Konawe
"Tujuan tahap ini untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait pola operasi, misalnya jam keberangkatan, stasiun pemberhentian, ticketing system, dan pelayanan lainnya serta persiapan akhir menuju waktu pengoperasian secara komersial KA Bandara YIA ini," terang dia.
Adapun yang ketiga yakni tahap operasional komersial atau pelayanan. KA Bandara beroperasi melayani masyarakat dengan berbayar. KA bandara Kulon Progo direncanakan untuk tahap awal akan ada 30 perjalanan KA per hari dengan waktu perjalanan 39 menit.
"PT KAI selaku operator kereta api akan menyiapkan empat trainset dengan sistem untuk operasi, perawatan dan cadangan," jelasnya.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Agus Taufik Mulyono, menambahkan, tambahan layanan transportasi publik ini bisa dimanfaatkan masyarakat maupun unsur pemerintahan. Menurut dia, keberadaan KA bandara bisa memangkas waktu perjalanan karena hanya memakan waktu sekitar 40 menit dari Yogyakarta.
"Peranan pemerintah daerah sangat menentukan optimalisasi infrastruktur transportasi yang hampir beroperasi ini," ucapnya.
Yogyakarta: Jalur kereta api (KA) bandara Kulon Progo atau
Yogyakarta International Airport (YIA) batal diresmikan. Rencana peresmian berptepatan pada HUT ke-76 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021, akan dijadwal ulang karena sejumlah hal.
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Zulfikri mengatakan, KA Bandara YIA paling tidak masih butuh tiga tahapan untuk operasional.
Pertama, tahap
commissioning. Tahap ini dilakukan dengan skema Perjalanan Luar Biasa (PLB) KRDE atau kereta diesel tanpa penumpang, atau penumpang tertentu untuk keperluan teknis.
"Tujuan tahap ini untuk
setting parameter, integrasi sistem memastikan kesiapan prasarana dan sarana yang digunakan. Rencananya dilakukan pada 17-31 Agustus," kata Zulfikri, Rabu, 18 Agustus 2021.
Selain itu, kata dia, ada tahap
trial and run dilakukan PLB KRDE dengan penumpang terbatas atau undangan. Jadwal pengoperasian KA pada tahap ini telah disesuaikan dengan jadwal penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta.
Baca juga:
Basarnas Berhasil Evakuasi Puluhan Mahasiswa Terjebak di Gunung Konawe
"Tujuan tahap ini untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terkait pola operasi, misalnya jam keberangkatan, stasiun pemberhentian,
ticketing system, dan pelayanan lainnya serta persiapan akhir menuju waktu pengoperasian secara komersial KA Bandara YIA ini," terang dia.
Adapun yang ketiga yakni tahap operasional komersial atau pelayanan. KA Bandara beroperasi melayani masyarakat dengan berbayar. KA bandara Kulon Progo direncanakan untuk tahap awal akan ada 30 perjalanan KA per hari dengan waktu perjalanan 39 menit.
"PT KAI selaku operator kereta api akan menyiapkan empat trainset dengan sistem untuk operasi, perawatan dan cadangan," jelasnya.
Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Agus Taufik Mulyono, menambahkan, tambahan layanan transportasi publik ini bisa dimanfaatkan masyarakat maupun unsur pemerintahan. Menurut dia, keberadaan KA bandara bisa memangkas waktu perjalanan karena hanya memakan waktu sekitar 40 menit dari Yogyakarta.
"Peranan pemerintah daerah sangat menentukan optimalisasi infrastruktur transportasi yang hampir beroperasi ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)