Yogyakarta: Kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SD di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tetap jalan meski muncul sejumlah klaster penularan covid-19. Bahkan, penularan tersebut masuk ke lingkungan keluarga.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko, mengatakan PTM tetap berjalan di tingkat SD maupun SMP. Menurut dia, PTM tetap dilakukan dengan protokol kesehatan dan batasan waktu.
"(PTM) di Bantul dilakukan dua jam mata pelajaran. Satu jamnya 40 menit," kata Isdarmoko dihubungi, Jumat, 12 November 2021.
Selain dilakukan sekitar dua jam, ia mengatakan, PTM juga dilakukan hanya dua kali dalam sepekan. Menurut dia, hal itu semata untuk mengurangi potensi risiko penularan covid-19.
Baca: PTM SD di Kalibawang Kulon Progo Disetop Sementara
Isdarmoko mengungkapkan, pembelajaran tingkat SD hingga SMP di Bantul tetap didominasi secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia menekankan, setiap sekolah intens berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing daerah.
"Termasuk koordinasi dengan Puskesmas. Koordinasi dengan satgas tingkat desa maupun kecamatan untuk mengantisipasi bila terjadi kasus," ungkapnya.
Ia berpendapat, penularan covid-19 di lingkungan sekolah di Kecamatan Sedayu yang merembet hingga sejumlah kecamatan akibat abainya penerapan protokol kesehatan. Ia meyakini, penularan covid-19 di sekolah tetap berasal dari lingkungan sekitar.
"Kalau dikatakan klaster sekolah, tidak murni sekolah, (kasus) itu kan (berasal) dari luar, masuk klaster takziah, di (kecamatan) Sanden klaster TPA," ungkapnya.
Kasus dari sekolah yang kemudian menyebar ke sejumlah kecamatan itu berimbas pada penutupan aktivitas PTM di sekolah SD dan SMK. Kegiatan PTM yang dihentikan sementara total ada 28 SD dan SMP.
Yogyakarta: Kegiatan
pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SD di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tetap jalan meski muncul sejumlah klaster penularan covid-19. Bahkan, penularan tersebut masuk ke lingkungan keluarga.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko, mengatakan PTM tetap berjalan di tingkat SD maupun SMP. Menurut dia, PTM tetap dilakukan dengan protokol kesehatan dan batasan waktu.
"(PTM) di Bantul dilakukan dua jam mata pelajaran. Satu jamnya 40 menit," kata Isdarmoko dihubungi, Jumat, 12 November 2021.
Selain dilakukan sekitar dua jam, ia mengatakan, PTM juga dilakukan hanya dua kali dalam sepekan. Menurut dia, hal itu semata untuk mengurangi potensi risiko penularan covid-19.
Baca: PTM SD di Kalibawang Kulon Progo Disetop Sementara
Isdarmoko mengungkapkan, pembelajaran tingkat SD hingga SMP di Bantul tetap didominasi secara daring atau pembelajaran jarak jauh (PJJ). Ia menekankan, setiap sekolah intens berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 di masing-masing daerah.
"Termasuk koordinasi dengan Puskesmas. Koordinasi dengan satgas tingkat desa maupun kecamatan untuk mengantisipasi bila terjadi kasus," ungkapnya.
Ia berpendapat, penularan covid-19 di lingkungan sekolah di Kecamatan Sedayu yang merembet hingga sejumlah kecamatan akibat abainya penerapan protokol kesehatan. Ia meyakini, penularan covid-19 di sekolah tetap berasal dari lingkungan sekitar.
"Kalau dikatakan klaster sekolah, tidak murni sekolah, (kasus) itu kan (berasal) dari luar, masuk klaster takziah, di (kecamatan) Sanden klaster TPA," ungkapnya.
Kasus dari sekolah yang kemudian menyebar ke sejumlah kecamatan itu berimbas pada penutupan aktivitas PTM di sekolah SD dan SMK. Kegiatan PTM yang dihentikan sementara total ada 28 SD dan SMP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)