Banjir bandang akibat luapan sungai Cidurian di Kabupaten Bogor, Senin petang, 6 September 2021. (Foto: Istimewa/BNPB)
Banjir bandang akibat luapan sungai Cidurian di Kabupaten Bogor, Senin petang, 6 September 2021. (Foto: Istimewa/BNPB)

Tak Ada Korban Jiwa dalam Banjir Bandang Kabupaten Bogor

Meilikhah • 07 September 2021 10:54
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir bandang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Senin petang, 6 September 2021. Data sementara, sebanyak dua kepala keluarga beranggotakan 7 orang telah dievakuasi dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
 
"Prioritas penanganan darurat fokus pada penyelamatan, pertolongan, dan evakuasi warga terdampak," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa, 7 September 2021.
 
Selain 2 KK yang mengungsi, ada 32 KK atau 37 warga lainnya serta 50 santri terdampak kejadian ini. BPBD Kabupaten Bogor menyampaikan para santri sempat terisolasi karena jembatan utama di Sungai Cidurian terbawa arus banjir.

Banjir juga mengakibatkan kerusakan rumah warga. Tercatat 11 rumah warga mengalami rusak berat, empat jembatan penghubung antarkampung terputus, dan satu pondok pesantren terdampak.  
 
Baca juga: Bupati Bogor Minta Warga Sekitar Sungai Cidurian Waspada
 
"Peristiwa ini dipicu oleh hujan deras yang cukup lama sehingga debit air Sungai Cidurian meluap. Desa-desa yang terdampak yaitu Desa Kalong Sawah di Kecamatan Jasinga, Desa Malasari dan Nanggung di Kecamatan Nanggung, Desa Urug di Kecamatan Sukajaya serta Desa Sukamaju di Kecamatan Cigudeng," terangnya.
 
Muhari menambahkan wilayah Kabupaten Bogor memiliki 37 kecamatan yang berpotensi terhadap bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sejumlah desa pada kecamatan terdampak termasuk pada wilayah dengan potensi bahaya tersebut.
 
Pemerintah daerah, kata dia, perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengingat informasi peringatan dini cuaca pada 7-8 September 2021, pukul 07.00 WIB, wilayahnya masih berpotensi hujan dengan intensitas lebat.
 
"Potensi tersebut dapat memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor," jelasnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan