Lumajang: Pihak Balai Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengaku kesulitan menyalurkan bantuan kepada warga di Dusun Curah Kobokan. Pasalnya, jalur menuju dusun tersebut rusak akibat lahar Gunung Semeru.
Kepala Desa Supiturang, Nurul Yakin, mengatakan, desanya memiliki empat dusun, Yakni Dusun Sumbersari, Gumuk Mas, Supiturang dan Curah Kobokan. Dari keempat dusun tersebut, hanya Dusun Curah Kobokan yang terpisah dari dusun lainnya.
"Curah Kobokan ada di seberang sungai yang sekarang diratakan oleh pasir, lava pasir," katanya, kepada Medcom.id, Rabu 8 Desember 2021.
Baca: Pimpin Operasi SAR, Tim Rescue NasDem Berhasil Menemukan 5 Jenazah Korban Erupsi Semeru
Saat ini, pihak Balai Desa Supiturang hanya bisa memantau perkembangan Dusun Curah Kobokan dari jauh. Pasalnya, untuk menuju ke kawasan tersebut saat hanya bisa melalui jalur utara dan bisa memakan waktu 4-5 jam.
Apalagi, Jembatan Geladak Perak yang bisa digunakan untuk menuju Dusun Curah Kobokan ambruk lantaran diterjang banjir lahar Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.
Nurul meminta bantuan Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, untuk menyalurkan bantuan kepada warganya di Dusun Curah Kobokan.
"Jadi Insyaallah kalau masalah bantuan dibantu oleh Kades Sumbermujur dan Kades Penanggal. Soalnya dari pihak Supiturang itu mau kesana itu aksesnya masih, jembatannya terputus, mau nyeberang lahar itu panas. Jadi kendalanya panas itu," ungkapnya.
Lumajang: Pihak Balai Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengaku kesulitan menyalurkan bantuan kepada warga di Dusun Curah Kobokan. Pasalnya, jalur menuju dusun tersebut rusak akibat lahar
Gunung Semeru.
Kepala Desa Supiturang, Nurul Yakin, mengatakan, desanya memiliki empat dusun, Yakni Dusun Sumbersari, Gumuk Mas, Supiturang dan Curah Kobokan. Dari keempat dusun tersebut, hanya Dusun Curah Kobokan yang terpisah dari dusun lainnya.
"Curah Kobokan ada di seberang sungai yang sekarang diratakan oleh pasir, lava pasir," katanya, kepada Medcom.id, Rabu 8 Desember 2021.
Baca: Pimpin Operasi SAR, Tim Rescue NasDem Berhasil Menemukan 5 Jenazah Korban Erupsi Semeru
Saat ini, pihak Balai Desa Supiturang hanya bisa memantau perkembangan Dusun Curah Kobokan dari jauh. Pasalnya, untuk menuju ke kawasan tersebut saat hanya bisa melalui jalur utara dan bisa memakan waktu 4-5 jam.
Apalagi, Jembatan Geladak Perak yang bisa digunakan untuk menuju Dusun Curah Kobokan ambruk lantaran diterjang banjir lahar Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu.
Nurul meminta bantuan Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, untuk menyalurkan bantuan kepada warganya di Dusun Curah Kobokan.
"Jadi Insyaallah kalau masalah bantuan dibantu oleh Kades Sumbermujur dan Kades Penanggal. Soalnya dari pihak Supiturang itu mau kesana itu aksesnya masih, jembatannya terputus, mau nyeberang lahar itu panas. Jadi kendalanya panas itu," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)