Kuningan: Warga dua desa di dua kecamatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendapatkan teror dari macan tutul yang turun hingga ke pemukiman warga. Kemunculan macan tutul pertama kali dilihat warga pada Selasa, 9 Juli 2024, sekitar pukul 16.30 WIB.
Dua kecamatan yang mendapatkan teror dari macan tutul yaitu Desa Gunungmanik Kecamatan Ciniru dan Desa Jambel Lama Kecamatan Salajambe Kabupaten Kuningan.
Kepala Desa Gunungmanik, Juhari Haryanto. mengatakan, macan tutul yang turun gunung membuat warga desa khawatir.
"Awal muncul, sekitar pukul 16.00 WIB. Ada warga yang melihat macan tersebut berada di tengah jalan," kata Juhari, Jumat, 12 Juli 2024.
Juhari berharap ada penanganan serius terkait masuknya macan tutut ke pemukiman penduduk. Untuk sementara, pihaknya menetapkan siaga kepada seluruh warga mengantisipasi masuknya hewan buas ke kawasan permukiman.
"Saat ini, kami tetapkan siaga 24 jam. Warga juga ada ronda," ujar Juhari.
Ratim, salah satu warga mengaku bersama warga lainnya merasa ketakutan dengan kemunculan macan tutul di dekat pemukiman. Apalagi, banyak warga yang harus ke kebun, lokasi yang sering didatangi oleh macan tutul.
"Warga di sini ketakutan, apalagi buat warga yang mau berkebun," ucapnya.
Sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan, warga di Desa Gunungmanik juga melakukan ronda dan siaga selama 24 jam. "Baik siang atau malam, (kemunculan macan tutul) tetap bikin tidak tenang," jelas Ratim.
Kuningan: Warga dua desa di dua kecamatan di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mendapatkan teror dari macan tutul yang turun hingga ke
pemukiman warga. Kemunculan macan tutul pertama kali dilihat warga pada Selasa, 9 Juli 2024, sekitar pukul 16.30 WIB.
Dua kecamatan yang mendapatkan teror dari macan tutul yaitu Desa Gunungmanik Kecamatan Ciniru dan Desa Jambel Lama Kecamatan Salajambe Kabupaten Kuningan.
Kepala Desa Gunungmanik, Juhari Haryanto. mengatakan, macan tutul yang turun gunung membuat warga desa khawatir.
"Awal muncul, sekitar pukul 16.00 WIB. Ada warga yang melihat macan tersebut berada di tengah jalan," kata Juhari, Jumat, 12 Juli 2024.
Juhari berharap ada penanganan serius terkait masuknya macan tutut ke pemukiman penduduk. Untuk sementara, pihaknya menetapkan siaga kepada seluruh warga mengantisipasi masuknya hewan buas ke kawasan permukiman.
"Saat ini, kami tetapkan siaga 24 jam. Warga juga ada ronda," ujar Juhari.
Ratim, salah satu warga mengaku bersama warga lainnya merasa ketakutan dengan kemunculan macan tutul di dekat pemukiman. Apalagi, banyak warga yang harus ke kebun, lokasi yang sering didatangi oleh macan tutul.
"Warga di sini ketakutan,
apalagi buat warga yang mau berkebun," ucapnya.
Sebagai antisipasi hal yang tidak diinginkan, warga di Desa Gunungmanik juga melakukan ronda dan siaga selama 24 jam. "Baik siang atau malam, (kemunculan macan tutul) tetap bikin tidak tenang," jelas Ratim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)