Ilustrasi Kapal pengangkut imigran rohingya di Aceh. (Medcom.id/Fajri Fatmawati)
Ilustrasi Kapal pengangkut imigran rohingya di Aceh. (Medcom.id/Fajri Fatmawati)

Kaleidoskop 2023

Kaleidoskop Aceh 2023: Eksodus Rohingya Hingga Pembunuhan Berencana Oknum Paspampres

Fajri Fatmawati • 24 Desember 2023 06:00
Aceh: Banyak peristiwa yang terjadi di Aceh sepanjang 2023, sehingga menarik perhatian pembaca. Mulai dari kasus pembunuhan pemuda Aceh Imam Masykur yang tewas di tangan oknum Paspampres dan penemuan kerangka manusia yang dicor dalam drum hingga mendaratnya ribuan Imigran Rohingya di Aceh.
 
Medcom.id merangkum berita terpopuler di Provinsi Aceh yang masuk dalam Kaleidoskop 2023. Berikut rangkuman berita populer sepanjang 2023 di Aceh:

Imam Masykur, Pemuda Aceh Yang Tewas di Tangan Anggota Paspampres

Kasus tewasnya seorang pemuda asal Aceh, Imam Masykur, yang diduga diculik dan disiksa oleh oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan dua prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Kejadian ini terjadi pada 12 Agustus 2023 di Jakarta. Tiga terduga pelaku, Praka RM, Praka HS, dan Praka J, serta tiga warga sipil, diduga terlibat dalam penculikan dan penganiayaan tersebut.
 
Awalnya, ketiga oknum TNI mengaku sebagai polisi, menuduh Imam Masykur sebagai penjual obat ilegal, dan meminta tebusan sebesar Rp50 juta. Imam Masykur menghubungi keluarganya, termasuk ibunya, Fauziah, yang dengan sedih mendengar anaknya disiksa. Pelaku mengirim video penyiksaan kepada keluarga sebelum akhirnya Imam Masykur ditemukan tewas di Sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat, pada 18 Agustus 2023.

Fauziah, ibu korban, berusaha mencari uang tebusan, namun percakapannya dengan pelaku melalui telepon menjadi percakapan terakhir sebelum Imam Masykur tewas. Fauziah meminta pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan Pasal 340 KUHP yang menetapkan hukuman mati atau penjara seumur hidup untuk pembunuhan berencana.
 
Komandan Paspampres, Mayor Jenderal Rafael Granada Baay, menyatakan bahwa jika terbukti anggota Paspampres terlibat, mereka akan diproses hukum. Tiga terduga pelaku ditahan di Pomdam Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut.
 
Setelah menjalani sidang perdana, tiga terdakwa dijerat dengan pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana, pembunuhan bersama-sama, penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dan penculikan. Majelis hakim akhirnya menjatuhkan vonis penjara seumur hidup dan pemecatan dari dinas militer terhadap ketiga terdakwa pada 11 Desember 2023, meskipun tuntutan sebelumnya dari Oditur Militer Jakarta adalah hukuman mati.
 
Baca: 3 Oknum TNI AD Pelaku Pembunuhan Imam Masykur Dipecat

Penemuan Kerangka Manusia Tercor Dalam Drum di Aceh Besar

Penemuan kerangka tulang manusia di dalam sebuah drum yang dicor dengan semen di Sungai Jurong Iboh, Desa Reukih Dayah, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Awalnya, warga setempat bernama Muhda Hadi Saputra menemukan drum tersebut saat membersihkan jalan menuju sungai. Setelah melapor kepada perangkat desa, temuan ini dilaporkan ke Bhabinkantibmas Polsek Indrapuri.
 
Drum tersebut konon telah berada di sungai sejak tahun 2011 dan digunakan oleh warga setempat untuk mencari ikan. Dari petunjuk yang ditemukan, terlihat ada baju kaos berwarna kuning dengan tulisan angka 13 dan celana bahan kain. Sampel DNA berupa tulang dari kerangka manusia itu dikirim ke Puslabfor Bareskrim Polri untuk diuji.
 
Uji sampel DNA menghasilkan informasi bahwa korban adalah laki-laki, berdasarkan sampel gigi yang diuji. Meskipun Puslabfor juga melakukan tes DNA dengan data pembanding dari keluarga korban yang diduga, hasilnya tidak cocok. Polisi masih berupaya mengungkap kasus ini untuk mengetahui penyebab kematian dan motif di balik penyembunyian kerangka tersebut.
 
Polres Aceh Besar mengajak masyarakat yang kehilangan keluarga dengan ciri-ciri pakaian yang ditemukan untuk segera menghubungi polsek terdekat atau Polres Aceh Besar guna membantu identifikasi lebih lanjut. Hingga saat ini, penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap detail lebih lanjut dari kasus tersebut.
 
Baca: Kerangka Manusia Dalam Drum di Aceh Besar Berjenis Kelamin Pria

Banjir Rohingya di Aceh

Gelombang kedatangan pengungsi Rohingya semakin 'deras' ke Indonesia melalui Aceh pada akhir tahun 2023. Mereka menggunakan kapal-kapal kayu, dan sebagian besar terdiri dari perempuan dan anak-anak yang diidentifikasi oleh UNHCR sebagai warga tanpa negara.
 
Total pengungsi Rohingya di Aceh mencapai 1.608 jiwa, dengan pendaratan pertama di Pidie pada 14 November 2023, diikuti oleh gelombang kedua di beberapa wilayah seperti Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Timur, Kota Sabang, dan Kabupaten Aceh Besar.
 
Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Aceh, Ujo Sujoto, menyatakan bahwa Divisi Imigrasi telah menangani 1.608 pengungsi Rohingya sejak 14 hingga 21 November 2023.
 
Penjabat Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menekankan bahwa memberikan bantuan kemanusiaan adalah prioritas utama dalam menangani pengungsi Rohingya di Aceh. Menurutnya, rakyat Aceh secara umum sepakat untuk memberikan dukungan kepada para pengungsi. Selain itu, pemerintah juga mengatur lokasi dan durasi tinggal pengungsi di Aceh.
 
Achmad Marzuki menyatakan bahwa masyarakat Aceh bersedia menerima pengungsi di laut, tetapi ketika mereka tiba di daratan, pemerintah perlu mencari tempat penampungan sementara yang lebih layak. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan lokasi baru, dan mereka telah menerima petunjuk dari pemerintah pusat terkait hal ini.
 
Presiden RI, Joko Widodo menyoroti keterlibatan sindikat tindak pidana penyelundupan orang dalam kedatangan pengungsi. Pemerintah Indonesia berkomitmen membantu pengungsi secara kemanusiaan sambil tetap memperhatikan kepentingan lokal dan menindak tegas jaringan penyelundupan orang. Pihak kepolisian di Aceh sudah menahan beberapa tersangka yang diduga terlibat dalam perdagangan orang.
 
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly, menyampaikan kekhawatiran terkait dugaan pelanggaran HAM seiring dengan peningkatan jumlah pengungsi Rohingya. Meskipun ada penolakan dari sebagian warga setempat, pemerintah tetap berkomitmen menindak jika terjadi pelanggaran HAM, terutama terkait sindikat penyelundupan imigran.
 
Yasonna mencatat adanya pengungsi yang menjual harta benda mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Meskipun ada dampak sosial dan penolakan dari masyarakat setempat, pihak berwenang mencari solusi bersama instansi terkait, dengan memperhatikan aspek HAM.
 
Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, menyatakan bahwa Komnas HAM akan bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk Kementerian Hukum dan HAM, untuk membantu pengungsi Rohingya yang mungkin menjadi korban pelanggaran HAM. Upaya akan terus dilakukan untuk memastikan perlindungan bagi pengungsi dan penyelesaian akar masalah melalui diplomasi di PBB.
 
Baca: TNI AU Deteksi 5 Titik Pendaratan Rohingya di Aceh

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan