Surabaya: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kajian Penguatan Jaringan Pendidik Pancasila melalui Penggunaan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di Surabaya. Kajian bertujuan mendorong satuan pendidikan menggunakan BTU.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengatakan, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 menetapkan Pancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan. Kegiatan Penguatan Jaringan Pendidik Pancasila ini adalah bagian dari tugas BPIP untuk mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh bangsa Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Atasa dasar itu kata Yudian, Pancasila menjadi muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan dalam rangka pengamalan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pendidikan merupakan medium yang efektif untuk mengarusutamakan Pancasila, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial. Implementasi BTU Pendidikan Pancasila adalah upaya strategis untuk mentransmisikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan karakter mulia kepada generasi penerus bangsa," kata Yudian.
Apalagi tambah Yudian, sejak 21 Agustus 2023, Pemerintah melalui BPIP bersama Kemenko PMK dan Kemendikbudristek secara resmi telah meluncurkan BTU Pendidikan Pancasila.
"Buku itu menggunakan model student-centered learning yang mendorong kreativitas, pola pikir kritis, dan sikap gotong-royong dalam meneladani Pancasila," kata Yudian lagi.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso berpandangan Pendidikan Pancasila bertujuan agar siswa berkarakter dan kompeten.
"Kita menghadapi tantangan minimnya pemahaman Pancasila dan kurangnya keterlibatan pendidik. Maka dari itulah, para Guru akan menerima penguatan materi dan pemahaman buku teks untuk dipraktikkan di sekolah, sehingga para pelajar sebagai generasi muda dapat melanjutkan harapan para pendiri bangsa," tegasnya.
"Merdeka Belajar bertujuan mengubah orientasi pendidikan, menjadikan sekolah tempat anak bertumbuh sesuai minatnya dan memperkuat pendidikan karakter. Insyaallah mulai Agustus, 90% sekolah akan menggunakan Kurikulum Merdeka, dengan buku Pancasila yang dapat diakses secara daring oleh guru, kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Bobby Soemiarsono berharap Buku Pancasila membangun hubungan antar budaya, bermanfaat, dan mendorong kreativitas para pendidik.
"Penting untuk menanamkan nilai Pancasila sejak dini agar siswa tidak melupakan jati diri mereka sebagai manusia berideologi Pancasila. Kami berharap para pendidik kreatif dalam menyampaikan buku ini kepada siswa, dengan metode pengajaran yang tepat.", ujar Bobby.
Surabaya: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar kajian Penguatan Jaringan Pendidik Pancasila melalui Penggunaan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di Surabaya. Kajian bertujuan mendorong satuan pendidikan menggunakan BTU.
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengatakan, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2022 menetapkan Pancasila sebagai muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan. Kegiatan Penguatan Jaringan Pendidik Pancasila ini adalah bagian dari tugas BPIP untuk mengarusutamakan nilai-nilai Pancasila kepada seluruh bangsa Indonesia secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Atasa dasar itu kata Yudian, Pancasila menjadi muatan wajib dalam kurikulum setiap jenjang pendidikan dalam rangka pengamalan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pendidikan merupakan medium yang efektif untuk mengarusutamakan Pancasila, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial. Implementasi BTU Pendidikan Pancasila adalah upaya strategis untuk mentransmisikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan karakter mulia kepada generasi penerus bangsa," kata Yudian.
Apalagi tambah Yudian, sejak 21 Agustus 2023, Pemerintah melalui BPIP bersama Kemenko PMK dan Kemendikbudristek secara resmi telah meluncurkan BTU Pendidikan Pancasila.
"Buku itu menggunakan model student-centered learning yang mendorong kreativitas, pola pikir kritis, dan sikap gotong-royong dalam meneladani Pancasila," kata Yudian lagi.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Prakoso berpandangan Pendidikan Pancasila bertujuan agar siswa berkarakter dan kompeten.
"Kita menghadapi tantangan minimnya pemahaman Pancasila dan kurangnya keterlibatan pendidik. Maka dari itulah, para Guru akan menerima penguatan materi dan pemahaman buku teks untuk dipraktikkan di sekolah, sehingga para pelajar sebagai generasi muda dapat melanjutkan harapan para pendiri bangsa," tegasnya.
"Merdeka Belajar bertujuan mengubah orientasi pendidikan, menjadikan sekolah tempat anak bertumbuh sesuai minatnya dan memperkuat pendidikan karakter. Insyaallah mulai Agustus, 90% sekolah akan menggunakan Kurikulum Merdeka, dengan buku Pancasila yang dapat diakses secara daring oleh guru, kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Bobby Soemiarsono berharap Buku Pancasila membangun hubungan antar budaya, bermanfaat, dan mendorong kreativitas para pendidik.
"Penting untuk menanamkan nilai Pancasila sejak dini agar siswa tidak melupakan jati diri mereka sebagai manusia berideologi Pancasila. Kami berharap para pendidik kreatif dalam menyampaikan buku ini kepada siswa, dengan metode pengajaran yang tepat.", ujar Bobby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)