Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Efrita Lusy Andriany Saragih mengatakan letusan itu terjadi pukul 21.30 WIT dengan tinggi kolom abu lebih kurang 800 meter.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya," ujarnya dalam laporan yang diterima di Jakarta, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Letusan itu terekam melalui alat seismograf dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 62 detik.
PVMBG menyatakan lokasi pemukiman terdekat berada pada jarak enam sampai tujuh kilometer dari kawah Gunung Ibu.
| Baca juga; Wisata Baturraden Aman Dikunjungi meski Gunung Slamet Berstatus Waspada |
Sejak 1 Januari 2023 sampai 21 Oktober 2023, Gunung Ibu tercatat telah mengalami erupsi dengan jumlah letusan tercatat sebanyak 44 kali.
Gunung api berstatus level II atau siaga tersebut menduduki posisi ketiga gunung yang aktif meletus setelah Gunung Ili Lewotolok sebanyak 73 kali letusan dan Gunung Anak Krakatau sebanyak 62 kali letusan.
PVMBG mengimbau masyarakat tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.
Apabila terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
Gunung Ibu merupakan gunung api bertipe strato volcano yang memiliki ketinggian 1.325 meter di atas permukaan laut terletak di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Puncak gunung merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar 1 kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id