Kebakaran di kawasan Gunung Semeru. Foto: MI/Bagus Suryo
Kebakaran di kawasan Gunung Semeru. Foto: MI/Bagus Suryo

Pemadam Kebakaran Gunung Semeru Salat Minta Hujan

Daviq Umar Al Faruq • 01 Oktober 2019 18:19
Malang: Tim pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Semeru menggelar salat minta hujan (istisqa), Selasa 1 Oktober 2019. Salat dipimpin langsung oleh Dandim 0821/Lumajang, Letkol Inf Ahmad Fauzi yang ditunjuk sebagai Kepala Kendali Operasi Pemadaman.
 
"Hari ini, masing-masing jajaran dari TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru), BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), TNI/Polri, dan relawan melanjutkan pemadaman dengan didahului salat istisqa pukul 08.00 WIB di halaman Posko Dalkarhut Ranupani TNBTS," kata Plt Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tenger Semeru (TNBTS), Achmad Arifin. 
 
Arifin menjelaskan usai salat istisqa tim pemadaman langsung menyisir titik api yang tersisa di Gunung Semeru. Fokus pemadaman kebakaran dengan mendekati titik api yang terjangkau kemudian dimatikan dengan jetshooter, gepyok dan ranting serta membuat sekat bakar pada medan datar agar api tidak meluas.

"Prinsip pemadaman dan pengendalian kebakaran hutan adalah safety first dengan mengutamakan keselamatan tim, memadamkan area yang terjangkau, memperhatikan arah dan kecepatan angin serta pembuatan sekat bakar," tegasnya.
 
Hingga Senin malam, 30 September 2019, masih terdapat titik kebakaran di Gunung Semeru. Lokasi titik api berada di Blok Po’o Senthong dan Gunung Lanang.
 
Sedangkan titik-titik api yang sudah berhasil dipadamkan berada di Blok Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-Ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-Oro Ombo dan Watu Tulis.
 
"Dengan area terdampak kebakaran seluas 97.3 hektare," imbuhnya.
 
Personel pemadaman yang diturunkan berjumlah 412 orang. Terdiri dari Petugas TNBTS, BPBD Jatim, BPBD Lumajang, Kodim/Koramil Lumajang, Tim Kobra Polres Lumajang, Saver, Pramuka Peduli, Gimbal Alas, Komunitas Porter, Relawan Indonesia ACT, Mitra Polhut, Manggala Agni, Relawan Jagafopta, Tim Evakuasi Mandiri Ranupani, Pasrujambe, Duwet dan masyarakat desa sekitar.
 
Peralatan pemadaman yang digunakan berupa jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, truk Kodim dan mobil pemadam GALAAG TNBTS. Jarak titik api dari sumber air sekitar satu kilometer.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan