medcom.id, Jayapura: Masyarakat dan tim gabungan menemukan banyak serpihan pesawat. Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Sugiono menyatakan serpihan tersebut bagian dari pesawat Trigana Air yang jatuh pada Minggu 16 Agustus.
"Untuk perkembangan terakhir hingga pukul 09.04 WIT, sudah resmi ditemukan puing-puing pesawat di lokasi jatuhnya," kata Sugiono, Selasa (18/8/2015).
"Itu diyakini sebagai puing-puing pesawat. Kini baru dilaporkan bahwa para korban sudah bisa dievakuasi," tambah dia.
Dia mengatakan, petugas di lapangan kesulitan berkomunikasi. Jarak tempuh dari kampung terdekat ke lokasi jatuhnya pesawat memang hanya 15 kilometer, tapi medan untuk menuju lokasi sangat terjal. "Komunikasi lewat udara juga sangat sulit," katanya.
(Klik: Ratusan Warga Oksibil Ikut Cari Trigana Air)
Bupati Pegunungan Bintang dan muspida setempat bertemu pada Senin malam 17 Agustus. Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa hal, pertama langkah tim evakuasi hari ini.
"Bahwa tim yang dipimpin oleh Danyon 133, dilakukan lewat darat untuk buka jalan evakuasi. Memang membuka jalan hanya sepanjang empat kilometer, tapi bisa ditempuh dalam empat jam," ujarnya.
Tim udara juga diberangkatkan untuk evakuasi korban melalui udara guna mengangkut korban pada titik terdekat. "Itu teknis operasinya," katanya.
Kepala Basarnas Bambang Soelistyo berdialog dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air di halaman kantor Dirjen Perhubungan Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin 17 Agustus 2015. Antara Foto/Lucky R
Keputusan selanjutnya, kata mantan Danrindam Aceh itu, adalah distribusi logistik ke titik terdepan kepada tim gabungan maupun masyarakat yang turut serta melakukan pencarian dan evakuasi.
"Ketiga, saya juga siapkan di sana dapur lapangan untuk mempercepat pembagian atau distribusi logistik. Lalu keempat, apa pun alasannya, di sini ada adat yang berlaku sehingga kita gelar doa bersama untuk kelancaran kegiatan ini."
(Klik: Mensos: Dana PSKS Rp6,5 M di Trigana Air Sudah Diasuransikan)
Pesawat ATR Trigana dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pesawat tersebut membawa 49 penumpang dan lima kru yang direncanakan mendarat di lapangan terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang setelah take off dari Bandara Sentani. (Antara)
medcom.id, Jayapura: Masyarakat dan tim gabungan menemukan banyak serpihan pesawat. Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Inf Sugiono menyatakan serpihan tersebut bagian dari pesawat Trigana Air yang jatuh pada Minggu 16 Agustus.
"Untuk perkembangan terakhir hingga pukul 09.04 WIT, sudah resmi ditemukan puing-puing pesawat di lokasi jatuhnya," kata Sugiono, Selasa (18/8/2015).
"Itu diyakini sebagai puing-puing pesawat. Kini baru dilaporkan bahwa para korban sudah bisa dievakuasi," tambah dia.
Dia mengatakan, petugas di lapangan kesulitan berkomunikasi. Jarak tempuh dari kampung terdekat ke lokasi jatuhnya pesawat memang hanya 15 kilometer, tapi medan untuk menuju lokasi sangat terjal.
"Komunikasi lewat udara juga sangat sulit," katanya.
(
Klik: Ratusan Warga Oksibil Ikut Cari Trigana Air)
Bupati Pegunungan Bintang dan muspida setempat bertemu pada Senin malam 17 Agustus. Dalam pertemuan tersebut disepakati beberapa hal, pertama langkah tim evakuasi hari ini.
"Bahwa tim yang dipimpin oleh Danyon 133, dilakukan lewat darat untuk buka jalan evakuasi. Memang membuka jalan hanya sepanjang empat kilometer, tapi bisa ditempuh dalam empat jam," ujarnya.
Tim udara juga diberangkatkan untuk evakuasi korban melalui udara guna mengangkut korban pada titik terdekat. "Itu teknis operasinya," katanya.
Kepala Basarnas Bambang Soelistyo berdialog dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Trigana Air di halaman kantor Dirjen Perhubungan Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin 17 Agustus 2015. Antara Foto/Lucky R
Keputusan selanjutnya, kata mantan Danrindam Aceh itu, adalah distribusi logistik ke titik terdepan kepada tim gabungan maupun masyarakat yang turut serta melakukan pencarian dan evakuasi.
"Ketiga, saya juga siapkan di sana dapur lapangan untuk mempercepat pembagian atau distribusi logistik. Lalu keempat, apa pun alasannya, di sini ada adat yang berlaku sehingga kita gelar doa bersama untuk kelancaran kegiatan ini."
(
Klik: Mensos: Dana PSKS Rp6,5 M di Trigana Air Sudah Diasuransikan)
Pesawat ATR Trigana dilaporkan hilang kontak diduga menabrak Gunung Tangok, Distrik Okbape, Kabupaten Pegunungan Bintang. Pesawat tersebut membawa 49 penumpang dan lima kru yang direncanakan mendarat di lapangan terbang Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang setelah take off dari Bandara Sentani. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)