medcom.id, Purwokerto: Tim gabungan dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dan Dinas Kesehatan Banyumas, Jawa Tengah, melakukan razia apel granny smith dan gala. Apel produksi Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat itu diduga terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Razia tersebut dimulai dari gudang buah impor yang berada di Jalan DI Panjaitan, Purwokerto. Di tempat itu, para petugas masuk ke ruangan penyimpanan untuk melihat kemungkinan masih adanya apel jenis granny smith dan gala.
"Buah impor sudah dibatasi. Di gudang kita, paling hanya 30% buah impor. Khusus apel granny smith dan gala memang ada, tetapi tidak banyak. Kedua jenis itu dipakai untuk produk olahan. Namun, sekarang sudah tidak ada. Terakhir sebulan yang lalu," kata Daniel Purnomo, pemilik gudang buah impor di Jalan DI Panjaitan, Rabu (28/1/2015).
Setelah itu, tim juga bergerak di salah satu toko buah terbesar di Purwokerto dan sejumlah warung buah di kota setempat. "Hingga sekarang, kami memang belum menemukan buah apel granny smith dan gala. Razia kami lakukan karena Kemendag telah melarang penjualan kedua jenis apel tersebut," ujar Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Disperindagkop Yuli Saadah.
Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan, Andina Patmoningrum, menambahkan, pihaknya sengaja melakukan pemantauan terhadap peredaran kedua jenis apel yang dilarang itu untuk memastikan keberadaannya di pasar dan toko buah.
"Jika memang mengandung bakteri Listeria monocytogenes, dampaknya buruk bagi kesehatan," ujar Andina.
medcom.id, Purwokerto: Tim gabungan dari Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi dan Dinas Kesehatan Banyumas, Jawa Tengah, melakukan razia apel granny smith dan gala. Apel produksi Bidart Bros, Bakersfield, California, Amerika Serikat itu diduga terkontaminasi bakteri Listeria monocytogenes.
Razia tersebut dimulai dari gudang buah impor yang berada di Jalan DI Panjaitan, Purwokerto. Di tempat itu, para petugas masuk ke ruangan penyimpanan untuk melihat kemungkinan masih adanya apel jenis granny smith dan gala.
"Buah impor sudah dibatasi. Di gudang kita, paling hanya 30% buah impor. Khusus apel granny smith dan gala memang ada, tetapi tidak banyak. Kedua jenis itu dipakai untuk produk olahan. Namun, sekarang sudah tidak ada. Terakhir sebulan yang lalu," kata Daniel Purnomo, pemilik gudang buah impor di Jalan DI Panjaitan, Rabu (28/1/2015).
Setelah itu, tim juga bergerak di salah satu toko buah terbesar di Purwokerto dan sejumlah warung buah di kota setempat. "Hingga sekarang, kami memang belum menemukan buah apel granny smith dan gala. Razia kami lakukan karena Kemendag telah melarang penjualan kedua jenis apel tersebut," ujar Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Disperindagkop Yuli Saadah.
Kepala Seksi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan, Andina Patmoningrum, menambahkan, pihaknya sengaja melakukan pemantauan terhadap peredaran kedua jenis apel yang dilarang itu untuk memastikan keberadaannya di pasar dan toko buah.
"Jika memang mengandung bakteri Listeria monocytogenes, dampaknya buruk bagi kesehatan," ujar Andina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)