medcom.id, Madiun: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dokter Soetomo, Surabaya, menyiapkan lima ruang isolasi dan tim medis khusus bagi pasien suspect ebola. Tim medis diisi sekitar 30 petugas mulai dokter spesialis, perawat, sanitasi, dan laboratorium.
Lima ruang isolasi khusus yang disiapkan terdiri atas dua kamar khusus ICU bagi penderita ebola kategori berat dan tiga kamar rawat inap bagi penderita ebola kategori ringan. Ruang isolasi khusus yang disiapkan merupakan ruang serupa untuk penanganan pasien virus flu burung maupun MERS. Bedanya, standar pelayanan bagi suspect ebola terbilang lebih ketat.
"Siapa pun, termasuk keluarga, tidak boleh menjenguk secara langsung. Bahkan, tim medis yang menangani juga disesuaikan dengan standar penanganan yang ada sekaligus melengkapi diri sesuai dengan prosedur alat pelindung diri lengkap," kata Direktur RSUD dokter Soetomo Surabaya, dr Dodo Anondo.
Dodo menjelaskan, standar pelayanan pertama bagi terduga suspect ebola adalah serangkaian pemeriksaan dengan uji laboratorium pada darah, fungsi ginjal, fungsi liver, maupun pemeriksaan malaria.
Penyiapan ruang khusus dan tim medis dilakukan menyusul munculnya dugaan kasus ebola yang di RSUD Soedono Madiun dan RSUD Kediri. Terlebih, RSUD dokter Soetomo menjadi satu-satunya rumah sakit yang ditunjuk kementerian kesehatan untuk menangani pasien suspect virus ebola untuk wilayah timur Indonesia.
Hingga kini, belum ada rencana dua pasien terduga suspect ebola di Madiun dan Kediri untuk dirujuk ke RSUD dokter Soetomo Surabaya.
medcom.id, Madiun: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dokter Soetomo, Surabaya, menyiapkan lima ruang isolasi dan tim medis khusus bagi pasien
suspect ebola. Tim medis diisi sekitar 30 petugas mulai dokter spesialis, perawat, sanitasi, dan laboratorium.
Lima ruang isolasi khusus yang disiapkan terdiri atas dua kamar khusus ICU bagi penderita ebola kategori berat dan tiga kamar rawat inap bagi penderita ebola kategori ringan. Ruang isolasi khusus yang disiapkan merupakan ruang serupa untuk penanganan pasien virus flu burung maupun MERS. Bedanya, standar pelayanan bagi suspect ebola terbilang lebih ketat.
"Siapa pun, termasuk keluarga, tidak boleh menjenguk secara langsung. Bahkan, tim medis yang menangani juga disesuaikan dengan standar penanganan yang ada sekaligus melengkapi diri sesuai dengan prosedur alat pelindung diri lengkap," kata Direktur RSUD dokter Soetomo Surabaya, dr Dodo Anondo.
Dodo menjelaskan, standar pelayanan pertama bagi terduga suspect ebola adalah serangkaian pemeriksaan dengan uji laboratorium pada darah, fungsi ginjal, fungsi liver, maupun pemeriksaan malaria.
Penyiapan ruang khusus dan tim medis dilakukan menyusul munculnya dugaan kasus ebola yang di RSUD Soedono Madiun dan RSUD Kediri. Terlebih, RSUD dokter Soetomo menjadi satu-satunya rumah sakit yang ditunjuk kementerian kesehatan untuk menangani pasien suspect virus ebola untuk wilayah timur Indonesia.
Hingga kini, belum ada rencana dua pasien terduga suspect ebola di Madiun dan Kediri untuk dirujuk ke RSUD dokter Soetomo Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)