medcom.id, Kediri: Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diduga atau suspect terinfeksi virus ebola belum diizinkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah Pelem Pare, Kediri, Jawa Timur. Pasien masih harus menjalani isolasi hingga masa inkubasi ebola berakhir yaitu 21 hari.
Hingga hari kelima, Selasa (4/11/2014), pasien berinisial GN itu masih menjalani perawatan di ruang isolasi. Tim dokter belum mengizinkannya pulang meski hasil tes darah di laboratorium menyatakan dirinya negatif terinfeksi ebola.
Hasil pemeriksaan sementara, GN yang pernah bekerja di Liberia itu diduga terserang infeksi saluran napas. Ia kembali ke Tanah Air pada 26 Oktober lalu.
Namun demikian, perlakuan tim dokter masih sesuai dengan prosedur dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menangani penyakit sangat menular. Saat pemeriksaan, tim dokter mengenakan pakaian khusus. Selain tim dokter, siapapun dilarang mendekati pasien apalagi berkontak langsung dengannya.
"Kondisi pasien bagus. Nyeri telan tidak ada, demam juga tidak ada. Sebetulnya bila pasien bukan suspect ebola, tidak ada indikasi rawat. Karena dia suspect ebola, ya perlakuannya seperti orang terkena itu (infeksi ebola)," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Pelem Pare, Sulistiono.
Pasien bisa pulang setelah mendapat hasil evaluasi tim dokter. Selain itu, tim juga masih menunggu hasil tes darah yang ketiga kali mengenai kondisi pasien.
medcom.id, Kediri: Tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diduga atau suspect terinfeksi virus ebola belum diizinkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah Pelem Pare, Kediri, Jawa Timur. Pasien masih harus menjalani isolasi hingga masa inkubasi ebola berakhir yaitu 21 hari.
Hingga hari kelima, Selasa (4/11/2014), pasien berinisial GN itu masih menjalani perawatan di ruang isolasi. Tim dokter belum mengizinkannya pulang meski hasil tes darah di laboratorium menyatakan dirinya negatif terinfeksi ebola.
Hasil pemeriksaan sementara, GN yang pernah bekerja di Liberia itu diduga terserang infeksi saluran napas. Ia kembali ke Tanah Air pada 26 Oktober lalu.
Namun demikian, perlakuan tim dokter masih sesuai dengan prosedur dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menangani penyakit sangat menular. Saat pemeriksaan, tim dokter mengenakan pakaian khusus. Selain tim dokter, siapapun dilarang mendekati pasien apalagi berkontak langsung dengannya.
"Kondisi pasien bagus. Nyeri telan tidak ada, demam juga tidak ada. Sebetulnya bila pasien bukan suspect ebola, tidak ada indikasi rawat. Karena dia suspect ebola, ya perlakuannya seperti orang terkena itu (infeksi ebola)," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUD Pelem Pare, Sulistiono.
Pasien bisa pulang setelah mendapat hasil evaluasi tim dokter. Selain itu, tim juga masih menunggu hasil tes darah yang ketiga kali mengenai kondisi pasien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)