medcom.id, Makassar: Kepolisan Daerah Sulawesi Selatan memberangkatkan 105 personel Brimob Polda Sulsel ke Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu 6 Agustus 2016.
Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan mengatakan personel Brimob Sulsel yang diberangkatkan ini sudah berlatih intensif selama tiga bulan.
"Meski gembong teroris Santoso sudah dibekuk, tapi masih ada belasan anggotanya yang tertinggal di sana dan bisa kapan saja melakukan perlawanan. Dan inilah yang harus diamankan," kata Anton, usai upacara pemberangkatan di Mapolda Sulsel.
Anton menjelaskan, 105 personel yang dikirim hari ini sudah dipersiapkan sejak satu tahun lalu. "Tapi tidak jadi. Akhirnya baru bisa berangkat saat ini. Bahkan, dua bulan sebelum Santoso ditangkap, sudah ada perintah menambah pasukan," ujarnya.
Selama tiga bulan, kata Anton, para personel Brimob Sulsel sudah berlatih fisik, teknis, dan survival di hutan. "Latihan kami sesuaikan dengan medan yang akan mereka hadapi," ujarnya.
Mereka akan berada di Poso selama enam bulan. "Mudah-mudahan sebelum enam bulan semua teroris sudah bisa tertangkap," ucap Anton.
Komandan Satuan Brimob Sulsel, Kombes Toto Lisdiarto, mengatakan pemberangkatan tim dilakukan malam ini, paling lambat pukul 01.00 WITA, Minggu 7 Agustus. Mereka akan berangkat menggunakan pesawat komersial melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Toto berharap suluruh personel yang berangkat kali ini bisa selamat sampai operasi selesai. "Namun anggota Brimob siap menerima resiko apapun yang terjadi," ujarnya.
medcom.id, Makassar: Kepolisan Daerah Sulawesi Selatan memberangkatkan 105 personel Brimob Polda Sulsel ke Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu 6 Agustus 2016.
Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan mengatakan personel Brimob Sulsel yang diberangkatkan ini sudah berlatih intensif selama tiga bulan.
"Meski gembong teroris Santoso sudah dibekuk, tapi masih ada belasan anggotanya yang tertinggal di sana dan bisa kapan saja melakukan perlawanan. Dan inilah yang harus diamankan," kata Anton, usai upacara pemberangkatan di Mapolda Sulsel.
Anton menjelaskan, 105 personel yang dikirim hari ini sudah dipersiapkan sejak satu tahun lalu. "Tapi tidak jadi. Akhirnya baru bisa berangkat saat ini. Bahkan, dua bulan sebelum Santoso ditangkap, sudah ada perintah menambah pasukan," ujarnya.
Selama tiga bulan, kata Anton, para personel Brimob Sulsel sudah berlatih fisik, teknis, dan survival di hutan. "Latihan kami sesuaikan dengan medan yang akan mereka hadapi," ujarnya.
Mereka akan berada di Poso selama enam bulan. "Mudah-mudahan sebelum enam bulan semua teroris sudah bisa tertangkap," ucap Anton.
Komandan Satuan Brimob Sulsel, Kombes Toto Lisdiarto, mengatakan pemberangkatan tim dilakukan malam ini, paling lambat pukul 01.00 WITA, Minggu 7 Agustus. Mereka akan berangkat menggunakan pesawat komersial melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Toto berharap suluruh personel yang berangkat kali ini bisa selamat sampai operasi selesai. "Namun anggota Brimob siap menerima resiko apapun yang terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)