Banda Aceh: Sebanyak 358 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam 43 desa di empat kecamatan wilayah Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga berkisar antara 50 sentimeter hingga satu meter.
"Ada sekitar 183 kepala keluarga dengan 358 jiwa yang mengungsi akibat banjir di empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, Rabu, 17 Juni 2020.
Sunawardi memerinci empat kecamatan yang tergenang banjir luapan tersebut yakni, Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu, Lhoksukon dan Kecamatan Nisam.
"Banjir terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir," ujarnya.
Baca juga: Purbalingga Nihil Kasus Covid-19 10 Hari Terakhir
Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah mengakibatkan Sungai Krueng Keude Amplah, Sungai Krueng Keureutoe, Sungai Krueng, Pirak dan Sungai Krueng Peutoe, meluap.
"Korban terdampak sebanyak 1.806 KK dengan 7.618 jiwa. Banjir luapan sungai itu mengakibatkan jebolnya tanggul di tiga titik lokasi di Kecamatan Lhoksukon," ucap Sunawardi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara dan tim reaksi cepat (TRC) serta SAR telah melakukan evakuasi terhadap pengungsi. Pemerintah pun terus memantau perkembangan kondisi debit air serta mendata jumlah korban yang terdampak.
"Hingga hari ini air sudah mulai surut di beberapa desa dan beberapa desa yang dataran rendah lainnya mulai naik pada dini hari. Kita minta kepada masyarakat agar tetap waspada," jelasnya.
Banda Aceh: Sebanyak 358 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir yang merendam 43 desa di empat kecamatan wilayah Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Ketinggian air yang menggenangi permukiman warga berkisar antara 50 sentimeter hingga satu meter.
"Ada sekitar 183 kepala keluarga dengan 358 jiwa yang mengungsi akibat banjir di empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, Rabu, 17 Juni 2020.
Sunawardi memerinci empat kecamatan yang tergenang banjir luapan tersebut yakni, Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu, Lhoksukon dan Kecamatan Nisam.
"Banjir terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi sejak beberapa hari terakhir," ujarnya.
Baca juga:
Purbalingga Nihil Kasus Covid-19 10 Hari Terakhir
Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah mengakibatkan Sungai Krueng Keude Amplah, Sungai Krueng Keureutoe, Sungai Krueng, Pirak dan Sungai Krueng Peutoe, meluap.
"Korban terdampak sebanyak 1.806 KK dengan 7.618 jiwa. Banjir luapan sungai itu mengakibatkan jebolnya tanggul di tiga titik lokasi di Kecamatan Lhoksukon," ucap Sunawardi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara dan tim reaksi cepat (TRC) serta SAR telah melakukan evakuasi terhadap pengungsi. Pemerintah pun terus memantau perkembangan kondisi debit air serta mendata jumlah korban yang terdampak.
"Hingga hari ini air sudah mulai surut di beberapa desa dan beberapa desa yang dataran rendah lainnya mulai naik pada dini hari. Kita minta kepada masyarakat agar tetap waspada," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)