BPBD Palangkaraya mengajak perempuan antisipasi karhutla di Palangkaraya melalui sosialisasi di Palangka Raya, Kalteng, Rabu, 26 Juli 20223. Foto Antara/HO-BPBD Kota Palangkaraya
BPBD Palangkaraya mengajak perempuan antisipasi karhutla di Palangkaraya melalui sosialisasi di Palangka Raya, Kalteng, Rabu, 26 Juli 20223. Foto Antara/HO-BPBD Kota Palangkaraya

Kaum Perempuan di Palangkaraya Diajak Berperan Antisipasi Karhutla

Antara • 26 Juli 2023 17:10
Palangkaraya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengajak masyarakat termasuk kaum perempuan untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal tersebut terus digencarkan dengan sejumlah agenda sosialisasi langsung.
 
"Salah satu upaya itu kami lakukan dengan melaksanakan sosialisasi keluarga siaga tangguh bencana dengan kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Kecamatan Pahandut," kata Kepala BPBD Kota Palangkaraya, Emi Abriyani, di Palangkaraya, Rabu, 26 Juli 2023.
 
Baca: Belasan Titik Panas Terdeteksi di Babel
 

Emi menjelaskan sosialisasi dan edukasi itu juga merupakan kerja sama dan kolaborasi BPBD Kota Palangkaraya dan TP PKK Kota Palangkaraya dalam mencegah dan deteksi dini kebakaran hutan dan lahan.
 
Ia mengatakan perempuan memiliki peran strategis dalam berbagai sendi bermasyarakat tak terkecuali dalam antisipasi Karhutla. Peran paling kecil adalah mampu mengedukasi dan mengingatkan lingkungan keluarganya tentang bahaya karhutla.

"Apalagi selama beberapa bulan terakhir, wilayah Kota Palangka Raya juga telah terjadi kebakaran lahan dengan luas bervariasi," jelasnya.
 
Pada Januari tercatat satu karhutla dengan luas 1 hektare. Kemudian Maret ada satu kejadian dengan luas 3 hektare, April satu kejadian dengan luas 0,5 hektare dan Mei terjadi 18 kejadian Karhutla dengan luas lahan terbakar 10 hektare.
 
Kemudian pada Juni tercatat 36 kejadian kejadian kebakaran hutan dan lahan dengan luas lahan terbakar mencapai 15,62 hektare dan pada awal Juli sampai 25 Juli tercatat 11 kasus dengan luas lahan terbakar 6,10 hektare.
 
Emi mengatakan karakteristik penyebab kebakaran hutan dapat disebabkan karena sifat fisiknya, bahan yang mudah terbakar, dan efek cuaca pada api.
 
Namun pada umumnya karhutla disebabkan kecerobohan manusia dan pembakaran. Oleh sebab itu, peran aktif masyarakat dalam melakukan deteksi dini dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan sangat penting.
 
Apalagi, lanjut dia, warga lebih dekat dengan lokasi lahan yang belum produktif sehingga berpotensi mudah terbakar. Kondisi tersebut juga menjadikan masyarakat lebih cepat mengetahui kejadian kebakaran, termasuk dapat segera melaporkan kepada petugas jika melihat karhutla.
 
"Kami minta masyarakat dapat melaporkan kejadian kebencanaan atau permohonan pertolongan, termasuk kebakaran hutan dan lahan melalui layanan Fairid Umi Siaga 112 selama 24 jam," ujar Emi.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan