Bantul: Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga bunuh diri. Mahasiswa berinisial S meninggal dengan kondisi luka di sejumlah bagian tubuh.
"Meninggal dunia dengan Luka luka kepala bagian belakang, luka dalam, patah kaki kiri bagian bawah, lecet lecet pada kaki dan tangan," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, Senin, 2 Oktober 2023.
Peristiwa dugaan bunuh diri di wilayah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, itu diketahui bermula saat seorang saksi mendengar sesuatu terjatuh di sebuah bangunan asrama mahasiswa. Saksi kemudian melihat posisi S tertelungkup dan mencoba memegangnya masih merespon atau tidak.
"Setelah itu saksi meminta bantuan saksi lain untuk memindahkan korban di atas di meja ruang belajar bersama lantai dasar gedung," jelasnya.
Kemudian saksi di lokasi berusaha menelpon ambulance namun tak kunjung datang. Saksi bersama sejumlah orang berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dengan menggunakan semobil milik pengasuh di asrama.
"Pada saat di UGD RS PKU, pemeriksaaan denyut nadi masih ada dan selang 10 menit saksi dikabari oleh saksi lain bahwa korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara. Hasil sementara, S diduga alami depresi karena pada malam hari sebelum kejadian sebelum kejadian sempat menenggak obat Bodrex 20 biji. Selain itu, S disebut sempart teriak menangis histeris dan ditolong dibawa ke rumah sakit untuk bantuan medis.
"Korban dibantu memuntahkan obat yang sudah ditelan. Kami juga dapat pesan suara kalau korban berkeinginan mengakhiri hidup," ujarnya.
Bantul: Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diduga
bunuh diri. Mahasiswa berinisial S meninggal dengan kondisi luka di sejumlah bagian tubuh.
"Meninggal dunia dengan Luka luka kepala bagian belakang, luka dalam, patah kaki kiri bagian bawah, lecet lecet pada kaki dan tangan," kata Kepala Seksi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, Senin, 2 Oktober 2023.
Peristiwa dugaan bunuh diri di wilayah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, itu diketahui bermula saat seorang saksi mendengar sesuatu terjatuh di sebuah bangunan asrama
mahasiswa. Saksi kemudian melihat posisi S tertelungkup dan mencoba memegangnya masih merespon atau tidak.
"Setelah itu saksi meminta bantuan saksi lain untuk memindahkan korban di atas di meja ruang belajar bersama lantai dasar gedung," jelasnya.
Kemudian saksi di lokasi berusaha menelpon ambulance namun tak kunjung datang. Saksi bersama sejumlah orang berinisiatif membawa korban ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping dengan menggunakan semobil milik pengasuh di asrama.
"Pada saat di UGD RS PKU, pemeriksaaan denyut nadi masih ada dan selang 10 menit saksi dikabari oleh saksi lain bahwa korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara. Hasil sementara, S diduga alami depresi karena pada malam hari sebelum kejadian sebelum kejadian sempat menenggak obat Bodrex 20 biji. Selain itu, S disebut sempart teriak menangis histeris dan ditolong dibawa ke rumah sakit untuk bantuan medis.
"Korban dibantu memuntahkan obat yang sudah ditelan. Kami juga dapat pesan suara kalau korban berkeinginan mengakhiri hidup," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)