medcom.id, Serang: Warga Negara Indonesia Siti Aisyah terancam hukuman mati di Malaysia. Dia disangkakan membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sidang atas pembunuhan itu kini sedang bergulir di pengadilan Kuala Lumpur, Malaysia. Aisyah merupakan satu dari dua terdakwa kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Seorang lain yaitu perempuan asal Vietnam, Doan Thi Huong. Keduanya didakwa melanggar Pasal 302 mengenai pembunuhan berencana.
Asria, 55, ayah Aisyah tak banyak cakap saat Metrotvnews.com bertandang ke rumahnya di Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Jumat 3 Maret 2017. Meski lebih banyak dia, Asria memiliki keyakinan putrinya tak bersalah.
"Anaknya polos," kata Asria yang baru tiba di rumahnya usai menjalankan salat Jumat di masjid terdekat.
(Asria, orang tua Siti Aisyah, menunggu kabar putrinya yang terjerat kasus pembunuhan Kim Jong-nam, MTVN - Al Abrar)
Asria mengaku belum berkomunikasi langsung dengan putrinya. Hanya seseorang yang mengaku staf Kedutaan Besar RI di Malaysia yang menghubungi Asria.
Orang tersebut mengaku mendapat pesan dari Aisyah. Putrinya itu minta Asria tak perlu risau dengan kondisinya terkait kasus tersebut.
Melalui orang tersebut, Aisyah bilang dalam kondisi baik. Bahkan Aisyah juga meminta agar orang tuanya Benah (ibu Aisyah) dan Asria tidak datang ke Malaysia.
"Anak saya juga ngomong gini. Pah Kalau bisa jangan ke sinilah (Malaysia). Doain saja cepat selesai," tutur Asria.
Asria bercerita Aisyah mengadu nasib di Batam, Kepulauan Riau. Tapi ia tak tak tahu apa yang dilakukan anaknya untuk mencari nafkah di Batam. Apalagi, tak banyak keterampilan yang dimiliki Aisyah.
"Dia hanya lulusan SD," ujar Asria.
(Paspor foto Siti Aisyah, istimewa)
Asria mengaku tak bisa berkomentar banyak. Ia hanya menunggu kabar baik dari putrinya.
Kasus hukum yang menjerat Aisyah bukan hanya menjadi kabat mengejutkan bagi keluarga. Makmun, tetangga Asria, pun kaget. Ia tak menyangka bungsu dari tiga bersaudara itu menjadi pembunuh Kim Jong-Nam.
Kata Makmun, penampilan Aisyah tak banyak menarik perhatian. Saban pulang kampung, Aisyah tak banyak keluar rumah. Sesekali, Aisyah jajan di warung milik Makmun. Atau, Aisyah menemani ibunya berbelanja di pasar.
Makmun tak percaya perempuan kelahiran 11 Februari 1992 itu tega membunuh. Meski jarang keluar rumah, Makmun menilai Aisyah sosok yang hangat dan murah senyum.
"Jauhlah kalau dia berbuat begitu (membunuh)," ungkap Makmun yang tinggal tak jauh dari rumah Asria.
Kim Jong-nam, 46, dibunuh di Bandara Kuala Lumpur, pada Senin 13 Februari. Diduga, ia disemprotkan racun syaraf VX saat hendak terbang kembali ke Makau.
Polisi Malaysia membekuk dua perempuan terkait kasus tersebut. Dari rekaman CCTV bandara, kedua perempuan itu mendekati Kim Jong-nam sebelum korban meninggal.
Lain lagi dengan Korea Utara (Korut). Pemimpin Delegasi Korut, Ri Tong-Il, membantah klaim bahwa warganya, 'Kim Chol' yang merupakan nama lain dari Kim Jong-Nam, tewas karena diracun.
Baca: Delegasi Korut Tegaskan Kim Jong-Nam Tewas bukan karena Racun
"Kami memiliki informasi bahwa Kim Chol menderita penyakit jantung dan tidak bisa bepergian tanpa mengkonsumsi obatnya," ujar Ri Tong-Il.
medcom.id, Serang: Warga Negara Indonesia Siti Aisyah terancam hukuman mati di Malaysia. Dia disangkakan membunuh Kim Jong-nam, kakak tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sidang atas pembunuhan itu kini sedang bergulir di pengadilan Kuala Lumpur, Malaysia. Aisyah merupakan satu dari dua terdakwa kasus pembunuhan Kim Jong-nam. Seorang lain yaitu perempuan asal Vietnam, Doan Thi Huong. Keduanya didakwa melanggar Pasal 302 mengenai pembunuhan berencana.
Asria, 55, ayah Aisyah tak banyak cakap saat Metrotvnews.com bertandang ke rumahnya di Desa Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten, Jumat 3 Maret 2017. Meski lebih banyak dia, Asria memiliki keyakinan putrinya tak bersalah.
"Anaknya polos," kata Asria yang baru tiba di rumahnya usai menjalankan salat Jumat di masjid terdekat.
(Asria, orang tua Siti Aisyah, menunggu kabar putrinya yang terjerat kasus pembunuhan Kim Jong-nam, MTVN - Al Abrar)
Asria mengaku belum berkomunikasi langsung dengan putrinya. Hanya seseorang yang mengaku staf Kedutaan Besar RI di Malaysia yang menghubungi Asria.
Orang tersebut mengaku mendapat pesan dari Aisyah. Putrinya itu minta Asria tak perlu risau dengan kondisinya terkait kasus tersebut.
Melalui orang tersebut, Aisyah bilang dalam kondisi baik. Bahkan Aisyah juga meminta agar orang tuanya Benah (ibu Aisyah) dan Asria tidak datang ke Malaysia.
"Anak saya juga ngomong gini. Pah Kalau bisa jangan ke sinilah (Malaysia). Doain saja cepat selesai," tutur Asria.
Asria bercerita Aisyah mengadu nasib di Batam, Kepulauan Riau. Tapi ia tak tak tahu apa yang dilakukan anaknya untuk mencari nafkah di Batam. Apalagi, tak banyak keterampilan yang dimiliki Aisyah.
"Dia hanya lulusan SD," ujar Asria.
(Paspor foto Siti Aisyah, istimewa)
Asria mengaku tak bisa berkomentar banyak. Ia hanya menunggu kabar baik dari putrinya.
Kasus hukum yang menjerat Aisyah bukan hanya menjadi kabat mengejutkan bagi keluarga. Makmun, tetangga Asria, pun kaget. Ia tak menyangka bungsu dari tiga bersaudara itu menjadi pembunuh Kim Jong-Nam.
Kata Makmun, penampilan Aisyah tak banyak menarik perhatian. Saban pulang kampung, Aisyah tak banyak keluar rumah. Sesekali, Aisyah jajan di warung milik Makmun. Atau, Aisyah menemani ibunya berbelanja di pasar.
Makmun tak percaya perempuan kelahiran 11 Februari 1992 itu tega membunuh. Meski jarang keluar rumah, Makmun menilai Aisyah sosok yang hangat dan murah senyum.
"Jauhlah kalau dia berbuat begitu (membunuh)," ungkap Makmun yang tinggal tak jauh dari rumah Asria.
Kim Jong-nam, 46, dibunuh di Bandara Kuala Lumpur, pada Senin 13 Februari. Diduga, ia disemprotkan racun syaraf VX saat hendak terbang kembali ke Makau.
Polisi Malaysia membekuk dua perempuan terkait kasus tersebut. Dari rekaman CCTV bandara, kedua perempuan itu mendekati Kim Jong-nam sebelum korban meninggal.
Lain lagi dengan Korea Utara (Korut). Pemimpin Delegasi Korut, Ri Tong-Il, membantah klaim bahwa warganya, 'Kim Chol' yang merupakan nama lain dari Kim Jong-Nam, tewas karena diracun.
Baca: Delegasi Korut Tegaskan Kim Jong-Nam Tewas bukan karena Racun
"Kami memiliki informasi bahwa Kim Chol menderita penyakit jantung dan tidak bisa bepergian tanpa mengkonsumsi obatnya," ujar Ri Tong-Il.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)