medcom.id, Balikpapan: Detik-detik menjelang penyanderaan tujuh WNI dari Kapal Tugboat (TB) Charles 001 berlangsung mencekam. Andi Wahyu, salah satu korban selamat dari penyergapan yang diduga dilakukan kelompok militan Abu Sayyaf, menceritakan bagaimana mereka hendak dibajak di Perairan Jolo, Filipina, pada 23 Juni lalu.
"Pelaku datang cepat dan langsung menodongkan senjata api. Mereka juga merampas harta benda kami," kata Andi, yang merupakan mualim dua di TB Charles, saat bercerita di Markas Komando Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (27/6/2016).
Selanjutnya, kata dia, tujuh orang di antara mereka disandera. Perompak diketahui berjumlah dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan celana loreng lengkap dengan penutup wajah dan rompi antipeluru.
"Sambil terus menodongkan senjata, mereka mengancam menggunakan bahasa Melayu," ujarnya. Kelompok dua, kata dia, menggunakan bahasa Inggris.
Sedangkan tujuh rekannya yang akhirnya disandera, saat itu telah diikat menggunakan tali tambang. Senjata terus tertodong kepada mereka.
Setelah tujuh rekannya dibawa, Andi dan lima ABK lain sempat melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. "Beruntung kami bisa melaju lebih cepat dan bisa lepas dari kejaran mereka," kata dia.
Andi berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas menyelamatkan tujuh rekannya.
Saat ini keenam ABK TB Charles yang selamat masih berada di Mako Lanal Balikpapan. Mereka masih menjalani proses pemeriksaan. Belum diketahui pasti kapan mereka diperbolehkan pulang.
medcom.id, Balikpapan: Detik-detik menjelang penyanderaan tujuh WNI dari Kapal Tugboat (TB) Charles 001 berlangsung mencekam. Andi Wahyu, salah satu korban selamat dari penyergapan yang diduga dilakukan kelompok militan Abu Sayyaf, menceritakan bagaimana mereka hendak dibajak di Perairan Jolo, Filipina, pada 23 Juni lalu.
"Pelaku datang cepat dan langsung menodongkan senjata api. Mereka juga merampas harta benda kami," kata Andi, yang merupakan mualim dua di TB Charles, saat bercerita di Markas Komando Pangkalan TNI AL (Lanal) Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (27/6/2016).
Selanjutnya, kata dia, tujuh orang di antara mereka disandera. Perompak diketahui berjumlah dua kelompok. Kelompok pertama menggunakan celana loreng lengkap dengan penutup wajah dan rompi antipeluru.
"Sambil terus menodongkan senjata, mereka mengancam menggunakan bahasa Melayu," ujarnya. Kelompok dua, kata dia, menggunakan bahasa Inggris.
Sedangkan tujuh rekannya yang akhirnya disandera, saat itu telah diikat menggunakan tali tambang. Senjata terus tertodong kepada mereka.
Setelah tujuh rekannya dibawa, Andi dan lima ABK lain sempat melarikan diri. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. "Beruntung kami bisa melaju lebih cepat dan bisa lepas dari kejaran mereka," kata dia.
Andi berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas menyelamatkan tujuh rekannya.
Saat ini keenam ABK TB Charles yang selamat masih berada di Mako Lanal Balikpapan. Mereka masih menjalani proses pemeriksaan. Belum diketahui pasti kapan mereka diperbolehkan pulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)